SURABAYA | duta.co – Para pengusaha di Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha Jawa Timur (Forkas) akhirnya mengeluarkan simpanan Dollar Amerika (USD) mereka.
Mereka mengumpulkannya hingga mencapai angka USD 50 juta untuk ditukarkan dengan mata uang Indonesia, Rupiah.
Aksi para pengusaha ini dilakukan di halaman belakang Hotel Majapahit Surabaya, Kamis (30/9) malam.
Ketua Forkas Jatim, Nur Cahyudi mengatakan aksi ini adalah bentuk komitmen para pengusaha agar Rupiah bisa kembali stabil.
Karena dengan naiknya nilai tukar USD terhadap Rupiah membuat banyak pengusaha yang pusing.
Apalagi pengusaha yang menggantungkan bahan baku produksinya terhadap impor. Seperti bidang farmasi, industri sepatu dan lainnya.
“Memang dampaknya berbeda terhadap pengusaha,” ujar Nur Cahyudi.
Pengusaha yang bahan baku impor tapi produknya dijual ekspor berbeda dampaknya dengan pengusaha dengan pengusaha dengan bahan baku lokal tapi dijual ekspor. Kita tidak ingin semua ini menjadi berlarut-larut. Karenanya kita bergandengan tangan untuk lepas USD,” jelas Nur Cahyudi
Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah (BI Kw) Jawa Timur, Dfii Ahmad Johansyah mengapresiasi langkah pengusaha ini.
Ini adalah aksi poaitif untuk mengembalikan nilai tukar Rupiah pada posisinya yang bagus.
“Sama seperti Bulog ketika beras mahal drngan menggelontor beras ke pasar. Sekarang ini ketika USD mahal, kita harus gelontor itu ke pasar,” ujar Difi di hadapan para pengusaha.
BI memang memiliki tugas untuk mengatur volume USD dan Rupiah di pasaran. Memang selama ini ketergantungan Indonesia terhadap USD sangat tinggi.
Padahal neraca perdagangam Indonesia Amerika tidak lebih 14 persen dalam setahun.
Karenanya saat ini, Indonesia mencoba untuk memcari alternatif mata uang untuk perdagangan antar negara. “Di Asean kita sudah mulai membahas itu.
Dengan Malaysia kita coba pakai Ringgit, begitu juga dengan Thailand menggunakan Baht,” tandas Difi.
Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang hadir dalam acara ini mengakui bangga dengan aksi para pengusaha ini.
“Forkas sudah menunjukkan identitasnya,” tukasnya.
Dikatakannya pemerintah sudah melakukan semaksimal mungkin untuk pembangunan agar intasi bisa masuk dengan cepat di Indonesia.
“Kita tidak perlu biacara macam-macam yang penting sekarang aksinya. Saya hormat kepada para pengusaha ini. Pemerintah mengapresiasinya,” tukasnya.
Ekonom Krisnayana Yahya mengatakan dengan kondisi saat ini solusi untuk menaikkan nilai tukar Rupiah itu dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Karena dengan begjtu pengusaha tidak perlu lagi mengimpor bahan baku dari luar negeri.
^Semua industri sudah bisa menggunakan komponen lokal. Kalau komponen lokalnya sudah di atas 70 persen sudah tidak pengaruh lagu ealau USD melambung tinggi,” tandasnya. end