Dosen Unusa, Gilang Nugraha saar memberikan sosialisasi pada warga. DUTA/istimewa

Penyakit diabetes mellitus banyak diderita masyarakat tidak memandang asal usul. Sehingga masyarakat mulai menggunakan banyak cara agar bisa mengendalikan kadar gula dalam darahnya selain dengan cara diet. Penggunaan glukometer seringkali dilakukan. Namun terkadang penggunaannya kurang tepat.

GLUKOMETER merupakan perangkat medis untuk menentukan perkiraan konsentrasi glukosa dalam darah.

Alat ini adalah elemen utama yang diperlukan dalam pemantauan kadar gula dalam darah di rumah oleh orang-orang dengan diabetes mellitus.

Dalam pengukuran dibutuhkan setetes darah yang diperoleh dengan menusuk kulit dengan lanset.

Setelah itu, darah ditempatkan pada strip tes glukosa sekali pakai. Alat akan membaca strip tersebut dan mengukur berapa kadar glukosa dalam darah tersebut.

Kemudian, alat cek gula darah akan menampilkan kadar glukosa dalam satuan mg/dl.

Alat cek gula darah ini, selain bisa mengukur kadar gula darah juga bisa mengukur kadar asam urat dan kadar kolesterol total dengan mengubah chip pengecekannya.

Melihat pentingnya penggunaan Glukometer secara baik dan benar, Gilang Nugraha, S.Si., M.Si., dan Maharani Pertiwi K, Ph.D., merupakan dua dosen D4 Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan sosialisasi pentingnya penggunaan Glukometer Yang Baik Dan Benar Bagi Masyarakat Sukorambi Kabupaten Jember.

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Gilang Nugraha mengungkapkan  Solusi yang ditawarkan dalam permasalahan ini yaitu dengan melakukan edukasi berupa sosialisasi penggunaan alat pemeriksaan kesehatan mandiri khususnya glukometer bagi masyarakat.

Harapan masyarakat sadar memiliki alat pemeriksaan di rumah guna memantau kesehatan mandiri.

“Pentingnya edukasi dalam bentuk sosialisasi penggunaan alat kesehatan di masyarakat sangat penting, karena untuk memberikan informasi secara benar dalam segi medis. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada kesalahan dalam penggunaan alat kesehatan tersebut,” tutur Gilang di ruang kerjanya Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Jumat (2/11).

Gilang menambahkan, Pengabdian masyarakat “Sosialisasi Penggunaan Glukometer yang Baik dan Benar Bagi Masyarakat Jember” merupakan program yang bekerjasama dengan organisasi profesi Analis Kesehatan yaitu PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik) DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Jember.

Ini dilakukan dalam rangka program kerja Baksos (Bakti Sosial) tahunan PATELKI DPC Tapal Kuda. “Kegiatan Pengmas ini merupakan bentuk komitmen Prodi D-IV Analis Kesehatan Fakulatas Kesehatan UNUSA dalam melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga salah satunya Organisasi Profesi,” ungkapnya.

Pria kelahiran Serang Banten ini menambahkan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan inti dalam Pengmas ini.

Tujuan dari penyuluhan ini yaitu mensosialisasikan penggunaan alat glukometer sebagai alat kesehatan yang digunakan untuk memantau kesehatan agar tercegah dari penyakit kencing manis atau gula darah (Diabetes Mellitus).

Penyuluhan meliputi tentang penyakit Diabetes Mellitus dan pemeriksaan gula darah menggunakan glukometer, alat peragayang digunakan berupa glukometer.

Evaluasi dilakukan dengan memberikan Pre-test dan Post-test dengan hasil yang diperlihatkan pada Tabel 5.1 di bawah ini.

“Kuisioner diberikan hanya kepada 10 peserta yang mengikuti penyuluhan, mengingat banyak warga yang mengikuti penyuluhan buta aksara. Kegiatan penyuluhan meningkatkan pemahaman warga dari nilai rata-rata 48,3 sebelum dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 70,0,” tuturnya.

Secara garis besar masyarakat yang mengikuti penyuluhan sudah tidak asing dengan penyakit Diabetes Mellitus akan tetapi masih belum mengetahui peran penggunaan glukometer dalam memantau kadar glukosa darah.

Dosen Unusa, Gilang Nugraha (kanan) menyerahkan tanda mata kepada Ketua DPC Patelki, H. Rosianto, S.Sos di sela-sela acara pengmas. DUTA/istimewa

Penyuluhan penggunaan glukometer dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan alat tersebut dan peranannya bagi masyarakat akan tetapi wawasan keterampilan penggunaan alat tersebut masih tetap rendah, mungkin perlu dilakukan pelatihan bagi masyarakat khususnya kader kesehatan di Jember.

Hal tersebut dapat dilihat pada hasil jawaban yang benar seperti yang diperlihatkan pada  gambar di bawah ini, kuesioner dapat dilihat pada lampiran.

Kegiatan Baksos meliputi penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian Sembako.

Jumlah peserta yang hadir 49 peserta, peserta yang hadir didominasi warga lanjut usia (16 – 90 tahun) dan wanita yang merupakan warga sekitar tempat dilaksanakannya Baksos oleh Patelki DPC Tapal Kuda. Jadi kegiatan ini merupakan acara gabungan antara Pengmas UNUSA dan Baksos Patelki DPC Jember. rud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry