PENGARAHAN. Ning Ita didampingi Camat Prajuritkulon Riaji SH (urutan dua dari kanan), Kabid Pengendalian Penduduk dan KB Dinkes PPKB Ninik Artininhsih (paling kanan) dan Lurah Surodinawan M Masqirom Masychur Wachid (paling kiri) saat memberikan pengarahan pada Sosial PKG di Kelurahan Surodinawan. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) merupakan program dari pemerintah pusat. Untuk menyukseskan program ini, Pemkot Mojokerto menyelenggarakan sosialisasi PKG. Salah satunya Sosialisasi PKG dengan Kader Motivator Kesehatan Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon yang digelar di Pendopo Kelurahan Surodinawan, Senin (21/4/2025).

Wali Kota Mojokerto Ning Ita menjelaskan, kesehatan merupakan pondasi utama bagi kita menyiapkan generasi emas di tahun 2045.

“Jadi, generasi emas yang harus kita siapkan waktunya tersisa hanya 20 tahun sejak sekarang,” ujarnya saat memberikan pengarahan.

Saat ini posisi Indonesia berada diurutan di atas 100 di antara negara-negara sedunia. “Untuk menjadi Indonesia Emas, kita harus masuk 10 besar dalam jajaran negara maju yang ada di dunia. Itu sejatinya penerjemahan Indonesia Emas,” katanya.

“Kalau ingin menjadi jajaran 10 besar di dunia, salah satu syaratnya harus sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Sebab, untuk memajukan negara, manusianya yang harus unggul,” tandasnya.

Untuk mewujudkan SDM yang unggul, lanjutnya, salah satunya adalah kesehatannya harus baik. Tidak boleh sejak bayi mengalami stunting dan kebutuhan gizi selama tumbuh kembang sampai menjadi dewasa harus terpenuhi.

“Makanya sekarang ada Makan Bergizi Gratis (MBG). Itu salah satu untuk menunjang mewujudkan SDM unggul dalam rangka menjadikan Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Dalam bidang pendidikan, tidak bolehkah lagi ada yang berpendidikan rendah. Minimal sesuai dengan angka harapan lama sekolah. Tahun ini angka harapan lama sekolah di Kota Mojokerto adalah 13,4 tahun atau sampai D1.

“Tahun depan kita tingkatkan menjadi 15 tahun atau setara D3. Jadi, kita mengupayakan masyarakat Kota Mojokerto minimal berpendidikan setara D3 dalam rangka menyiapkan Indonesia Emas,” harapnya.

“Itulah kenapa di Kota Mojokerto ada Kader Motivator Kesehatan, penyuluh KB, tenaga Promkes (promosi kesehatan), pokja sehat, dan lainnya. Ini upaya menuju ke sana,” imbuhnya.

Terkait dengan PKG (Pemeriksaan Kesehatan Gratis), menurut orang nomer satu di Kota Onde Onde ini, juga merupakan bagian mempersiapkan generasi unggul guna mewujudkan Indonesia Emas.

“Kita harus menjadi SDM yang sehat karena hari ini tugas kita semua mempersiapkan SDM yang unggul. Saya dan panjenengan, di saat masa keemasan, tidak lagi berperan sebagai pelaku. Pelakunya adalah generasi di bawah kita, tapi tugas kita menyiapkan para pelaku supaya menjadi unggul. Untuk menyiapkan generasi unggul, yang menyiapkan kan harus sehat,” jelasnya di hadapan peserta sosialisasi.

Pada kesempatan ini pula, Ning Ita mengungkapkan bahwa PKG menjadi salah satu program quick win dalam 100 hari kerja Ning Ita–Cak Sandi.

“Dalam 100 hari kerja, targetnya 25 persen dari total penduduk Kota Mojokerto harus sudah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis sampai akhir Mei 2025,” jelasnya.

Untuk memenuhi target tersebut, Ning Ita meminta agar peserta sosialisasi memotivasi masyarakat supaya datang ke Puskesmas terdekat guna melakukan pemeriksaan kesehatan gratis.

“Kalau perlu, diantar bersama Prameswari supaya target ini tercapai,” pungkasnya.(ywd)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry