KAI Daop 8 Surabaya bersama Kereta Api Indonesia Commuter wilayah 8 Surabaya serta melibatkan komunitas pecinta kereta api atau railfans, menyosialisasikan keselamatan di perlintasan sebidang sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat.

SURABAYA | duta.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya terus berkomitmen meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api serta mendukung kedisiplinan pengguna jalan raya. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, KAI Daop 8 Surabaya bersama Kereta Api Indonesia Commuter wilayah 8 Surabaya, mengadakan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang. Kegiatan ini melibatkan komunitas pecinta kereta api atau railfans, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Sosialisasi ini digelar pada Jumat (11/10/2024) di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 5, yang berlokasi di Jalan Ambengan, Surabaya.

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan, bahwa kegiatan sosialisasi tersebut merupakan salah satu agenda rutin yang diselenggarakan oleh KAI Commuter dan KAI Daop 8 Surabaya. Melalui sosialisasi ini, KAI berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang kereta api, yang sering kali menjadi titik rawan kecelakaan lalu lintas.

“Peningkatan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, terutama pengguna kendaraan bermotor, berbanding lurus dengan meningkatnya risiko kecelakaan di perlintasan sebidang. Oleh karena itu, kami bersama komunitas pecinta kereta mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan disiplin, terutama saat melintas di perlintasan kereta api,” ungkap Joni Martinus.

Selain itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk mendidik pengguna jalan agar lebih memahami dan menaati rambu-rambu keselamatan yang ada di sekitar perlintasan kereta api. KAI secara konsisten memberikan edukasi kepada masyarakat agar selalu berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun tidak dijaga.

Pada kesempatan yang sama, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 66 titik perlintasan sebidang di Kota Surabaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 54 perlintasan terjaga, 8 titik berupa fly over, dan 4 perlintasan tidak terjaga. Data ini menunjukkan bahwa perlintasan sebidang tetap menjadi titik krusial dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif (kanan), menyampaikan kepada awak media duta.co bahwa saat ini terdapat 66 titik perlintasan sebidang di Kota Surabaya dilaksanakan sosialisasi keselamatan.

Luqman Arif juga menambahkan bahwa berdasarkan catatan KAI, selama periode Januari hingga September 2024, telah terjadi 11 kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang kereta api di Kota Surabaya. Angka ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, di mana tercatat 13 kecelakaan.

Dalam kesempatan ini, Luqman juga mengingatkan kembali kepada para pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku, terutama saat melewati perlintasan sebidang kereta api. Hal ini merujuk pada UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114, yang secara tegas mengatur bahwa pengemudi kendaraan wajib berhenti saat sinyal kereta api sudah berbunyi atau palang pintu mulai ditutup. Selain itu, pengemudi juga diwajibkan untuk mendahulukan kereta api yang akan melintas, dan memberikan prioritas kepada kendaraan lain yang lebih dulu melintasi rel.

“Kami tidak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, terutama di perlintasan sebidang kereta api. Keselamatan adalah hal utama yang harus diutamakan. Jangan pernah menerobos palang pintu yang sudah ditutup atau mengabaikan sinyal kereta api,” tegas Luqman.

Untuk memperkuat upaya preventif dalam menciptakan keselamatan perjalanan kereta api, KAI Daop 8 Surabaya juga secara rutin mengadakan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan tidak hanya di area perlintasan sebidang, tetapi juga di balai desa, lingkungan RT/RW, hingga ke sekolah-sekolah di sekitar jalur kereta api. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman sejak dini mengenai pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api.

“Kami sering mengadakan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk murid sekolah. Hal ini penting agar anak-anak juga memahami betapa pentingnya keselamatan saat berada di sekitar rel kereta api dan perlintasan sebidang,” jelas Luqman.

Ia pun menambahkan bahwa KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, tidak hanya melalui sosialisasi kepada masyarakat, tetapi juga dengan berbagai tindakan preventif lainnya, seperti pemasangan rambu-rambu tambahan di sekitar perlintasan, pengawasan lebih ketat di perlintasan tidak terjaga, serta penggunaan teknologi untuk mendeteksi keberadaan kereta api yang mendekat.

Di akhir sosialisasi, Luqman mengingatkan kepada seluruh pengendara untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang kereta api. Ia juga mengimbau agar pengendara mematuhi slogan yang sering disosialisasikan oleh KAI, yakni “Berhenti, Tengok Kiri dan Kanan, Aman Baru Jalan.”

“Keselamatan Anda dan orang lain sangat penting. Ingat, berhenti sejenak, tengok kiri dan kanan, pastikan tidak ada kereta yang melintas, dan jika sudah aman, baru lanjutkan perjalanan. Jangan pernah menerobos palang pintu atau rambu-rambu keselamatan yang ada,” tutup Luqman Arif.

Dengan adanya sosialisasi rutin seperti ini, KAI berharap dapat menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang, dan memastikan keselamatan perjalanan kereta api serta para pengguna jalan. PT KAI juga berencana untuk terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas masyarakat, guna menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman di sekitar perlintasan kereta api.(gal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry