BANYUWANGI | duta.co – Keluhan terkait sound horeg mendapat perhatian calon Wakil Bupati (Cawabup) 01 Mujiono. Mantan Sekda Banyuwangi ini sepakat membuatkan wadah bagi komunitas sound horeg. Termasuk, mengusulkan dibuatkan fesfival sound, sehingga bisa menjadi destinasi wisata.
“Sejatinya, kami tidak pernah melarang pawai sound. Justru, harus dibuatkan wadah dan festival dengan kemasan yang bagus,” kata Mujiono ketika bertemu perwakilan komunitas sound horeg di Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Senin (7/10/2024).
Mujiono menjelaskan, Pemkab tidak pernah mengeluarkan larangan kegiatan sound horeg. Munculnya edaran terkait sound itu dilatarbelakangi imbauan dari Polda dan adanya maklumat dari MUI. Isinya, imbauan terkait kegiatan malam takbiran menggunakan sound system.
“Kami tidak berwenang mengeluarkan izin keramaian. Jadi, tidak ada larangan dari Pemkab, tapi imbauan soal sound system di malam takbiran,” jelasnya.
Pihaknya berharap warga bisa memahami terkait keluhan sound system ini. Apalagi, saat menjabat Sekda, pihaknya sudah bertemu perwakilan komunitas sound system bersama Kepolisian.
“Intinya, kami mendukung komunitas sound system bekreasi. Namun, tetap menjaga pluralisme. Ajang sound bisa dimasukkan dalam Banyuwangi Festival dan dikemas lebih baik. Misalnya di Pantai Boom,” tegasnya. (*)