SURABAYA | duta.co –  Pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 dilakukan Selasa (18/3/2025) pukul 15.00 WIB.
Panitia Seleksi Nasional Penerimaaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menyebutkan dari total 776.515 siswa yang mendaftar yang tersebar pada 4.967 pilihan program studi di 146 perguruan tinggi negeri (PTN) hanya 181.425 siswa yang diterima. Dari jumlah siswa yang diterima itu, 2.407 diterima di Universitas Airlangga (Unair).

Unair hanya bisa menerima mahasiswa baru jalur prestasi ini di angka tersebut dari 27.696 pendaftar. “Namun karena proses seleksi dan daya tampung yang sangat terbatas, tentu kita tidak bisa menerima semuanya,” jelas Rektor Unair Prof Mohammad Nasih, Selasa (18/3/2025).

Sama seperti tahun sebelumnya, Prof Nasih menyampaikan prodi S1 Kedokteran masih menjadi program studi sarjana dengan keketatan mencapai 3,62 persen. “Kedokteran Unsir masih jadi program studi favorit. Diikuti dengan Farmasi, kemudian Ilmu Komunikasi, Keperawatan, Akuntansi, Manajemen, kemudian Psikologi,” sebutnya.

Tak hanya pada program sarjana, proyram Vokasi juga memiliki tingkat keketatan yang luar biasa. Prof Nasih mengungkapkan ada satu program studi vokasi dengan keketatan melebihi S1 Kedokteran. “D4 Teknologi Laboratorium Medik itu mengalahkan Kedokteran dengan keketatan 3,1 persen. Kemudian disusul Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fisioterapi, Teknologi Radiologi Pencitraan, Keperawatan, dan seterusnya,” imbuhnya.

Dari jumlah yang diterima, Prof Nasih juga mengungkapkan kali ini menerima 690 pendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Ia berpesan agar seluruh calon mahasiswa segera mempersiapkan diri dengan matang. “Mohon dipersiapkan segala sesuatunya untuk daftar ulang karena ada banyak dokumen yang diperlukan kemudian segera isi regmaba agar prosesnya semakin cepat,” terangnya.

Prof Nasih tersebut juga berpesan kepada seluruh mahasiswa yang belum beruntung pada tahapan SNBP untuk tidak berkecil hati dan semangat karena masih banyak peluang. “Masih banyak jalan untuk menjadi mahasiswa Unair. Masih ada kesempatan di SNBT, mandiri, dan swasta yang tentunya tidak kalah menariknya dan tidak kalah baiknya sesuai bidang masing-masing,” harapnya.

Ada 5 Pasangan Kembar Diterima

Di SNBP 2025 ini, Unair menerima lima pasangan kembar. Mereka berasal dari berbagai daerah dengan jurusan yang berbeda-beda.

Salah satunya berasal dari Surabaya. Yakni Jose Tristan Prabowo dan  Marcello Nathan Prabowo. Walau kember, mereka berasal dari SMA berbeda. Jose Tristan berasal dari SMAN 1 Surabaya dan diterima di jurusan S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Sedangkan Marcello Nathan berasal dari SMAS Santa Maria diterima di jurusan S1 Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan.

Tristan dan Nathan, anak kedua pasangan Bernadia Anggraeni Dwi Yudani
Yohannes Damascenus Unggul Prabowo ini mengaku senang bisa diterima di jurusan yang menjadi incarannya.

“Awalnya saya tertarik di bidang teknologi. Tap bagi saya robot itu sebuah fiksi ilmiah yang tidak nyata. Sampai di satu titik saat pandemi, robot dan teknologi berkembang pesat. Hingga dengan kondisi itu, saya berkeyakinan bahwa impian saya untuk menggeluti robotika dan kecerdasan buatan bisa terwujud,” kata Tristan.

Karena keyakinan itu, Tristan mulai mencari kampus terbaik yang juga bisa mewujudkan impiannya itu.

“Akhirnya pilihan saya ke Unair. Saya percaya Unair bisa membangun skill dan kompetisi saya di era AI,” tandasnya.

Sementara Nathan mengaku juga senang bisa diterima di jurusan yang juga diimpikannya. Karena sejak kecil dia mengaku pecinta hewan. “Akhirnya kesampaian bisa jadi dokter hewan. Semoga lancar ke depannya dan lulus tepat waktu,” tukasnya.

Peserta Termuda

Yasmin Nayla dari SMAS Al Azhar Plus Kota Medan menjadi peserta termuda yang diterima di S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Usia Yasmin saat ini 14 tahun 3 bulan.

Yasmin melalui sambungan virtual mengaku sejak SD hingga SMA sudah ikut kelas akselerasi. Sehingga dia bisa lebih cepat menyelesaikan pendidikan menengahnya.

“Saya milih Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan karena di zaman sekarang lebih canggih dan maju. Semua kerja pakai robot. Saya ingin berbuat sesuatu dengan robot untuk membantu manusia bukan menghilangkan pekerjaan manusia,” tuturnya. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry