KARAKTER : Program belajar di luar sekolah bertempat di Taman Harmoni (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co – Pelaksanaan Lima Hari Sekolah (LHS) di Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Mardi Wiyata telah berjalan 2 tahun. Seiring dengan itu pula, Program Pendidikan Penguatan Karakter di SMP, berada di Jl. Jaksa Agung Suprapto nomor 4 Kota Kediri mulai digencarkan.

Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (05/09/2018), Kepala SMP Mardi Wiyata Florentinus  Minarta Nus, S.Pd menjelaskan, program lima hari sekolah pada awalnya merupakan perintah yayasan. Perintah tersebut untuk diterapkan ke seluruh jenjang pendidikan di bawah naungan Yayasan Mardi Wiyata.

“Jadi dalam pelaksanaan pendidikan karakter ini lebih kita tekankan pada pembiasaan. Misalnya nilai kebangsaan, karakter gotong royong, religius, kemandirian, integritas dan gerakan literasi membaca 15 menit setiap pagi hari sebelum memulai pelajaran. Hasil bacaan mereka juga ditulis kembali dalam bentuk rangkuman, kemudian diperiksa dan dikumpulkan,” jelasnya.

Sebagai sekolah tertua di Kota Kediri yang telah berumur 71 tahun, SMP Mardi Wiyata mengemas program PPK melalui 4 jenis program. Yakni program harian, mingguan, bulanan dan program tahunan. Hal itu dilakukan secara sistematis untuk membiasakan para siswa dan guru memiliki karakter sesuai harapan.

Seperti imbauan yang diserukan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri, bahwa siswa ketika di rumah tidak mendapat beban tambahan untuk mengerjakan PR. Untuk itu, siswa diberikan jam khusus untuk mengerjakan tugas mandiri di sekolah setiap harinya.

“Jadi ketika murid ini pulang ke rumah, mereka tidak lagi mempunyai banyak beban. Ini kita menanggapi apa yang diserukan oleh pemerintah agar anak tidak terlalu diberi pekerjaan rumah (PR). Jadi semangat dari lima hari sekolah itu, anak sedapat mungkin di rumah tidak ada PR lagi, dan kita sediakan waktunya itu di sekolah,” tambahnya.

Untuk menghilangkan jenuh siswa dalam belajar, guru sering kali mengajak mereka untuk belajar di ruang kelas termasuk di taman dan tempat lainnya. Hal itu dipilihnya, sebagai langkah kreatif sehingga siswa tidak menjadi manusia kelas. Selain itu, dimaksudkan agar anak didik memiliki wawasan lebih luas terhadap lingkungannya.

“Kita merasa cukup baik dengan program 5 hari sekolah ini dan anak-anak juga senang. Kita juga merencanakan bakal membuat kelas unggulan khusus IT. Harapannya, dengan keberadaan teknologi yang semakin canggih ini mereka mampu mengoperasikannya dengan baik sesuai fungsinya. Sehingga tidak terjerumus pada penyalahgunaan teknologi,” pungkas Kasek asal Flores itu.(ian/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry