BANGKALAN | duta.co – Tidak semua siswa-siswi setelah lulus dari sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK) bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Karena berbagai sebab, siswa-siswi itu harus terhenti hanya dengan ijazah sekolah menengah atas/kejuruan.

Karena hal itu pula, SMA Negeri 3 Bangkalan mencoba membekali siswa-siswi dengan hal-hal di luar akademik.

Dan hasilnya luar biasa. Siswa-siswi didampingi para guru pengajar bisa menghasilkan produk yang membanggakan.

Produk itu mereka tampilkan kepada seluruh dewan guru dan para orang tua di sela penyerahan rapor sisipan, Kamis (4/10).

Para siswa-siswi mulai kelas X, XI dan XII memajang produk mereka sesuai dengan katagori.

Ada kerajinan dari daur ulang yang disulap menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual seperti tas, gantungan kunci, celengan batok kelapa dan sebagainya.

Ada juga produk olahan yang semuanya berasal dari pembudidayaan tanaman produktif di sekolah seperti salak, jamur, dan tanaman toga.

Tanaman produktif itu buahnya diolah menjadi makanan sehat seperti ice cream salak, jamur crispy, pizza jamur, nugget jamur, pepes jamur, manisan dan asinan salak, sinom, kunyit asem dan sebagainya.

Salah satu siswa, Zahwa Naning Amellya kelas XII Mipa 1, menjual produk es krim salak dengan harga Rp 3 ribu per cup.

Dan di luar dugaan, produk Zahwa ini laku hingga 150 cup.

“Betapa dengan hasil penjualan ini membuat siswa-siswi bangga. Mereka bisa menghasilkan uang dari tangan mereka sendiri,” ujar Ketua Panitia Pameran Karya Siswa SMA Negeri 3 Bangkalan, Sri Yuni Astuti.

Tuti mengakui, dari 12 stan yang ada dalam acara ini, semuanya adalah hasil karya siswa.

Di mana masing-masing berasal dari kegiatan yang mereka ikuti selama ini.

Dari bidang seni menampilkan produk sendiri, dari prakarya juga menampilkan produk terbaiknya.

Dan dari ekstra kurikuler kelompok lingkungan  hidup juga menampilkan produk sendiri.

“Semua yang tampil adalah yang terbaik dari berbagai macam kelas yang terpilih,” tandas Tuti panggilan akrab guru mapel matematika ini.

Olahan siswa yang ditampilkan dalam pameran karya siswa SMA Negeri 3 Bangkalan. DUTA/istimewa

Dengan keterampilan ini, diharapkan bisa menjadi bekal bagi siswa-siswi SMA Negeri 3 Bangkalan kelak ketika sudah lulus.

“Bagi yang bisa meneruskan kuliah tidak masalah, tapi bagi yang tidak, ini bisa menjadi bekal untuk berwirausaha,” ungkapnya.

“Karena dari pengalaman selama ini banyak siswa lulusan yang tidak melanjutkan kuliah. Kami tidak ingin mereka jadi pengangguran, kami ingin mereka juga produktif. Ini yang bisa kami lakukan untuk mereka,” jelas Tuti. end