Kepala Smamda Surabaya memberikan sertifikat pada siswa baru secara simbolis dalam acara Inagurasi siswa baru, Sabtu (22/7/2023). DUTA/wiwiek

SURABAYA | duta.co – SMA Muhammadiyah (Smamda) Surabaya mengukuhkan 400 siswa baru, Sabtu (22/7/2023). Pengukuhan dilakukan Kepala Smamda Surabaya, Astajab dalam acara Inagurasi Siswa Baru.

Sebelumnya ratusan siswa itu sudah mengikuti kegiatan Fortasi (Forum Takaruf Siswa) tahun ajaran 2023/2024 selama seminggu.

Astajab mengatakan inagurasi ini merupakan pengukuhan siswa baru, dan telah disampaikan kepada para siswa, bahwa mereka harus bisa berkembang dan mencapai cita – citanya sesuai dengan minat yang dimiliki oleh para siswa itu.

Sebab setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda. Sehingga dengan kecerdasan yang berbeda itu para siswa akan mudah untuk mencapai apa yang dicita – citakan.

“400 siswa itu terbagi dalam 13 kelas, yakni delapan kelas reguler, dan lima kelas internasional. Tahun ini jumlah siswa kami lebih banyak dibandingkan tahun lalu, pada Program Internasional tahun lalu sebanyak empat kelas, tetapi tahun ini menjadi lima kelas,” jelas Ustadz Astajab.

Sementara itu, Ketua Dikdasmen Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Ustadz Dikky Syaqonullah menambahkan, Fortasi  2023 harus ramah anak, jadi bagaimana para siswa itu ramah dengan ustadz – ustadzah di sekolah, ramah dengan teman teman, semua seperti keluarga.

”Alhamdullah Smamda Surabaya pun juga demikian sehingga tidak ada anak -anak yang merasa keberatan, bahkan merasa kurang, kalau perlu waktu Fortasi ini dua pekan. Sedangkan tema Fortasi diserahkan pada pihak Sekolah, karena sekolah lebih mengerti kondisi siswanya. Sehingga bisa mengaktualisasikan kemampuan yang dimiliki kepada para siswa,” ujar Ustadz Dikky.

Ustadz Ahmad Lutfi, Wakil Ketua Dikdasmen Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim menegaskan, Fortasi ini diharapkan bisa membantu peserta didik baru untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, karena dari usia SMP dan memasuki usia SMA tentu ada yang perlu disesuaikan. Sehingga diharapkan setelah mengikuti Fortasi maka siswa Smamda Surabaya bisa mengikuti kurikulum yang diimplementasikan.

‘Dengan adanya Mata Pelajaran yang wajib di sekolah Muhammadiyah yakni Ismuba (Keislaman Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab) ini diharapkan bisa menjadi sekolah yang ramah anak. Jadi tidak hanya mendidik koknitifnya saja tetapi juga mendidik akhlaknya, atau dalam pendidikan nasional istilah Profil Pelajar Pancasila. Jadi tujuan pendidikan Muhammadiyah tidak cerdas kognitifnya, tetapi akhidah dan akhlak itu menjadi tujuan utamanya,” tandas Ustadz Lutfi. ril/wik/end

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry