KEGIATAN hearing yang dilakukan Komisi II DPRD dengan Dinas Kelautan dan Perikanan. (foto : abdul)

PASURUAN I duta.co – Peristiwa hilangnya 16 gelondong Geomembran yang disimpan di Gudang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan, kompleks perkantoran Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mendapat tanggapan serius pihak dinas yang menyalurkan bantuan kepada ratusan petani garam. Bantuan itu berupa alat untuk pembuatan garam dengan sistem Geomembran.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Suhandoyo membenarkan bahwa bantuan tersebut hilang dari total bantuan 137 gelondong Geomembran tahun 2016 lalu.  “Total bantuan mencapai 137 gelondong geomembran dan yang hilang di gudang 20 gelondong, “katanya, saat ditemui Senin (28/8/2017) siang.

Menurut dia, hilangnya 20 gelondong tersebut pada bulan Desember tahun lalu, telah dilaporkan ke Polres Pasuruan, Kementerian dan Bupati Pasuruan. “Dari keseluruhan bantuan itu tinggal 117 gelondong. Seluruhnya sudah kita salurkan ke para petani garam di seluruh kabupaten Pasuruan. Hilangnya geomembran sudah kami laporkan ke Polres, “terang Slamet, seusai hearing dengan Komisi II, di Gedung Dewan.

Slamet menjelaskan bahwa hilangnya bantuan pemerintah pusat, karena dicuri dengan cara pintu gudang dicongkel kunci di bagian belakang gudang. Sedangkan kunci di bagian depan masih utuh. “Pencurinya tergolong pintar, pelakunya mencuri ditiap bagian pinggiran tumpukan gelondong geomembran itu. Bila dilihat tampak masih utuh. Namun bila dipilah dan dihitung ya kelihatan, “beber dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua kelompok petani garam di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, hanya mendapatkan 4 gelondong Geomembran dari 20 gelondong yang akan disalurkan. Sayangnya dari 16 gelondong hilang, sehingga petani garam kelimpungan. Dari 4 gelondong yang diterima saat itu dijual dan hasilnya dibagi merata. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry