UPACARA : Upacara peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML) digelar di tengah laut bersama SKK Migas.  (duta.co/dok)

SAMPANG | duta.co -Tidak biasa kebanyakan dalam upacara. Kali ini upacara peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML), Jumat (17/8/2018) berlangsung istimewa. Inilah upacara kedua HUT Proklamasi RI yang digelar HCML di tengah laut bersama SKK Migas.

Acara ini dilakukan di atas Kapal Karapan Armada Sterling III yang berfungsi sebagai Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dari lapangan BD yang dikelola HCML. Kapal ini terletak di tengah-tengah Selat Madura, sekitar 65 km dari Surabaya dan 16 km dari Pulau Madura.

Jika tahun lalu upacara digelar di tengah perjuangan untuk mengoperasikan penuh lapangan BD, kali ini upacara peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI di FPSO Karapan Armada Sterling III juga menjadi bagian dari rasa syukur setelah pemerintah meresmikan beroperasinya Proyek Lapangan BD Wilayah Kerja Madura Strait dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), 20 September tahun lalu.

Di tengah terpaan angin kurang lebih 15 Knot yang cukup kencang, sekitar 70 peserta upacara mengikuti seluruh prosesi dengan khidmat. Upacara ini dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Ali Mahsyar yang bertugas sebagai Inspektur Upacara . Meski diterpa angin kencang dan kapal yang kadang bergoyang karena ombak cukup besar, seluruh petugas upacara mampu melakukan tugas-tugasnya dengan sangat baik.

Suasana haru dan bangga pun tidak dapat disembunyikan dari raut wajah para peserta dan petugas upacara. Dalam amanatnya, Ali Mahsyar selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan dari SKK Migas Amin Sunaryadi.

“Perlu kita berbangga. Tahun 2018 merupakan Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Pada tahun ini juga Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18,” kata Ali.

“Oleh sebab itu, pada hari yang berbahagia ini saya mengajak keluarga besar industri hulu minyak dan gas bumi di seluruh penjuru tanah air untuk menyatukan energi, bersama-sama meneriakkan semangat persatuan dan kesatuan. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” tegasnya.

Ali juga mengungkapkan peranan sektor hulu migas, seperti HMCL, sangat vital dalam menjaga ketahanan energi nasional. Terlebih lagi mengingat pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen per tahun dibandingkan konsumsi energi dunia yang hanya sebesar 2,6 persen per tahun.

“Ketersediaan energi nasional dari migas sangat tergantung dari kemampuan memproduksikan migas itu sendiri. Pada semester pertama tahun ini, rata-rata lifting minyak bumi telah mencapai 771 ribu barel per hari (bopd). Sedang untuk gas bumi, lifting mencapai 1 juta 152 ribu setara barel minyak per hari (boepd). Total pencapaian lifting migas Indonesia semester pertama adalah 1 juta 923 ribu boepd atau 96 persen dari target APBN 2018. Capaian tersebut lebih besar dari capaian semester satu tahun lalu yang baru mencapai 92 persen dari target APBN,” jelas Ali.

Ungkapan terima kasih juga turut disampaikan oleh Ali Mahsyar dan juga jajaran segenap Manajemen SKK Migas kepada seluruh pekerja di sektor migas. Karena berkat kerjasama yang baik antara kedua belah pihak, maka ketahanan energi nasional bisa diwujudkan.

“Momentum peringatan HUT ke -73 Kemerdekaan Republik Indonesia mari kita manfaatkan untuk kembali menyadari bahwa kita adalah pekerja migas yang mengemban amanah untuk mengisi kemerdekaan dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Saya mengajak seluruh insan migas Indonesia, mari bersinergi dengan mengedepankan profesionalitas dan integritas. Terus terus berkarya, memastikan prestasi industri hulu migas berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” pungkas Ali.

Petugas dan peserta upacara bersejarah seluruh personel di Kapal Karapan Armada Sterling III yang juga menjadi salah satu fasilitas produksi lapangan BD Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML), perwakilan HCML dari kantor Surabaya dan juga perwakilan SKK Migas Jabanusa.

Satu-satunya di Indonesia Cadangan minyak dan gas bumi dari Lapangan Madura BD, Blok Madura Strait ditemukan pada 1987, namun gas dan kondensat baru bisa dihasilkan pada Juli 2017. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry