Keterangan foto detik.com

JOMBANG | duta.co – KH Zainul Ibad As’ad, akrab dipanggil Gus Ulip, tersenyum ketika ditanya tentang sepak terjang sang adik KH Zahrul Azhar Asumta ((Gus Hans) di pelataran politik Jawa Timur. Ia tiba-tiba diusung PDIP menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Risma alias Dr (HC) Ir Tri Rismaharini, MT.

“Ya! Itu sknario langit. Demi warga Jawa Timur, amanah itu harus dijalankan dengan baik. Seluruh santri dan pengasuh pondok pesantren Darul Ulum, yakin, bahwa Allah swt. akan memberikan jalan terbaik untuknya,” demikian disampaikan Gus Ulip kepada duta.co Rabu (18/9/24) kemarin.

Gus Ulip kemudian menyodorkan buku ‘KIAI DAN POLITISI’, Kiprah KH Muh As’ad Umar (ayah dari Gus Hans) dalam memajukan dunia pesantren. Buku yang ditulis Soraya Dimyathi, istri Yon Mahmudi – yang pertengahan Oktober 2024 dikukuhkan menjadi Guru Besar di Universitas Indonesia (UI) — ini juga bercerita tentang sosok Kiai As’ad sebagai ‘Macan NU dari Jombang’.

Unik! Partai Golkar, memang, tidak mengusung Gus Hans. Menurut Gus Ulip, sikap politik yang berbeda, itu sah-sah saja. Karena inti yang diperjuangkan Gus Hans adalah bagaimana memberikan yang terbaik untuk warga Jawa Timur. “Stempel bisa di sana, tetapi, suara warga Golkar yakin berada di barisan kader tulennya, Gus Hans,” tambah Gus Ulip sambil tersenyum.

Darah politik Gus Hans, memang, tidak lepas dari sosok Kiai As’ad Umar.  Siapa yang tidak mengenal Kiai As’ad? Pakar Hadits dari PP Darul Ulum ini dikenal sebagai politisi NU tulen. Dari kader GP Ansor, Pengurus NU sampai Ketua DPRD Jombang, dilakoninya. “Selain itu, beliau juga menjadi Ketua Front Nasional Kabupaten Jombang 1960-1963, Ketua PERTANU sebuah organisasi pertanian di bawah naungan NU Jombang,” tulis Soraya.

Gus Ulip, (KH Zainul Ibad As’ad) ulama muda peduli datang ke Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk menyuarakan pesan perdamaian. (FT/timesindonesia.co.id)

Belum tampak politisi NU berani terang-terangan bergabung dengan Golkar, Kiai As’ad bersama (mentor politiknya) almaghfurlah KH Mustain Romly sudah ‘pasang badan’, duduk di bawah pohon beringin, Golkar. Kalkulasinya jauh ke depan. Itulah sebabnya, tidak sedikit yang menjuluki Kiai As’ad sebagai ‘Macan NU dari Jombang’

“Aku kok sama Yai Ta’in diminta ke Golkar oleh Mbah Imam (Sarang, Jawa Tengah). Kalau untuk perjuangan wong Islam, ya perlu itu. Biar tidak bergerombol saja di PPP. Kalau bergerombol di PPP, dibedil satu, bisa mati semua nanti,” demikian argumentasi KH As’ad Umar.

Politik, di tangan Kiai As’ad bisa bermakna ibadah, seni perjuangan yang membutuhkan tak-tik atau siasat. Maka, politik harus dibingkai dengan moralitas yang tinggi, tidak boleh menghalalkan segala cara. “Gus Hans mewarisi itu. Bismillah, ini bagian dari ibadah. Tetapi, tetap harus mengedepankan etika, moralitas sebagai umat Muhammad SAW,” pungkas Gus Ulip. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry