SURABAYA | duta.co – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Kudus Jawa Tengah tampil di ajang Vokasiland 2022 di Grand City Mall, Jumat (28/7/2022) malam.
Para siswi sekolah binaan Djarum Foundation itu berbagi keterampilan makeup karakter atau spesial effect makeup pada teman-temannya dari jurusan Seni Tari SMKN 12 Surabaya.
Jeannie Gabriel Samvero dari SMK PGRI 1 Kudus sebagai tutor yang diikuti puluhan siswa SMKN 12 Surabaya.
Jeannie yang baru duduk di kelas XI jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut ini membuat efek luka pada wajah model. Para peserta demo bebas untuk membuatnya di wajah atau di tangan.
Hanya dengan menggunakan lem khusus makeup karakter serta kertas tisu, wajah yang semula mulus menjadi seperti terluka.
Dan Jeannie juga mengajarkan bagaimana memberikan sentuhan darah di sekitar wajah yang terluka itu. Semua menggunakan bahan-bahan untuk makeup yang sangat aman untuk kulit wajah dan tangan.
“Tema dalam demo kali ini ialah efek luka bakar dengan pengaplikasian yang cukup mudah sehingga para peserta demo yang rata-rata belum memiliki kemampuan special effect makeup tetap dapat menghasilkan karya yang baik,” kata Jeannie.
Nadhilah Putri, siswi kelas XII SMKN 12 Surabaya mengikuti step by step sesuai arahan Jeannie. Nadila membuat efek luka di tangan kirinya.
Dan dia kegirangan saat berhasil membuatnya. “Wow keren banget. Sungguh ini bermanfaat bagi kami yang jurusan seni tari. Kalau menari kan tidak hanya harus makeup cantik, ada kalanya harus makeup efek atau karakter seperti ini. Keren sekali,” kata Nadhilah.
Tidak hanya Nadhilah, Bima yang juga dari sekolah yang sama dengan Nadila mengaku senang. Dia yang mengaku ingin menjadi penari profesional harus bisa merias wajah sendiri agar tampil memukau penonton.
“Dan makeup karakter seperti ini membuat saya punya pengalaman baru. Dan bisa aku pelajari di rumah supaya bisa menampilkan efek yang sesuai dengan tarian,” ungkapnya.
Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma menjelaskan melalui demo makeup yang dilakukan Jeannie dalam ajang Vokasiland 2022 ini merupakan hasil dari dari program Merdeka Belajar.
Diakuinya kemampuan Jeanie menjadi salah satu penanda keberhasilan dari program Merdeka Belajar yang sudah diterapkan di SMK PGRI 1 Kudus.
“Dengan adanya Merdeka Belajar para siswa menjadi terdorong untuk bisa lebih kreatif karena belajar sesuai dengan bidang yang diminati bahkan dengan adanya Merdeka Belajar, SMK PGRI 1 Kudus bisa menghasilkan Mahakarya Vokasi yang dibutuhkan oleh industri,” ujar Galuh.
Acara demo makeup ini menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan hard skill yang dimiliki dalam melakukan special effect makeup dan juga mengasah soft skill mereka khususnya dalam kreativitas dan komunikasi,” jelas Galuh.
Ia juga menjelaskan, demo makeup merupakan langkah yang tepat untuk memperkenalkan tren special effect makeup yang saat ini mulai berkembang di Indonesia, dan banyaknya kebutuhan di industri perfilman dan teater.
Di tempat terpisah Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengapresiasi kegiatan demo art makeup dari SMK PGRI 1 ini. Sebagai ajang untuk pameran hasil karya peserta didik vokasi, Mahakarya Vokasi juga harus menampilkan kompetensi-kompetensi keahlian para peserta didik vokasi kepada masyarakat secara luas. Seperti kompetensi di bidang rias karakter.
“ Apalagi pendidikan vokasi memang menekankan pada keahlian dan kompetensi peserta didik. Jadi keahlian dan keterampilan peserta didik, dalam hal ini membuat riasan karakter juga harus tampil, ” kata Kiki.
Masih menurut Kiki, dengan berkembangnya media sosial seperti youtube, IG , hingga Tiktok, para siswa bisa memanfaatkan media sosial tersebut sebagai self promotion. “Jadi tinggal bagaimana siswa memperkaya kompetensi mereka agar bisa menangkap peluang dari industri make up di Indonesia,” kata Kiki. ril/end
