PRESTASI : Salsabila Qonitavirchie Lestiono (berkerudung) bersama teman-temannya saat pelepasan untuk berangkat untuk menempuh kuliah di Xiamen Huaqiao University, Minggu (10/9). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co  – Salah satu siswi alumni Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya berhasil meraih beasiswa untuk menempuh kuliah di Xiamen Huaqiao University selama empat tahun. Salsabila Qonitavirchie Lestiono, lulusan 2017 itu akan menempuh pendidikan memperdalam bahasa dan budaya China di kampus tersebut.

Patut berbangga karena Salsabila adalah satu dari segelintir anak dari seluruh Indonesia yang diterima menempuh pendidikan di sana. Tidak mengherankan, saat melepasan peraih beasiswa di aula Sekolah Little Sun Surabaya, Minggu (10/9), rasa haru dan suka cita menjadi satu. Para peraih berasiswa terlihat berbunga-bunga. Namun para orang tua yang akan melepas anak-anaknya terlihat bersedih.

Salah satu yang bersedih adalah ibunda dari Salsabila yakni Novita Suryandari. Karena tidak terlalu rela melepas anak sulungnya itu, dia bersama anak keduanya Safa Ramada Khalisa akan ikut mengantar sampai ke asrama kampus. “Saya hanya ingin tahu kondisi di sana. Asramanya, kampusnya dan sebagainya. Ya, orang tua kan khawatir, karena anaknya yang mau ya sudah, kami harus merelakan,” ujar istri dari Tan Archie Lestiono ini.

Salsabila memang sudah teguh hati untuk bisa meraih impiannya memperdalam bahasa dan budaya China. “Untuk belajar di luar negeri adalah cita-cita saya sejak kecil, saya juga suka belajar berbagai macam bahasa. Saat SMA saya memilih untuk bersekolah di Smamda, dan kebetulan di Smamda ada jurusan yang saya minati, yaitu kelas Bahasa dan Budaya,” ujarnya.

Diakui Salsabila, awalnya dia tidak begitu menyukai Mandarin, karena tulisannya yang sangat rumit. Tapi begitu kelas 11 dia mencoba mempelajari Mandarin dan ternyata tidak sesulit  apa yang dia pikirkan. “Saat kelas 12 saya iseng untuk apply beasiswa kuliah di China, karena guru bahasa Mandarin, Ibu Dyah Kartika A menyarankan. Setelah ikut tes, saya dinyatakaan lolos, Alhamdulillah,” jelasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Smamda, Rr. Tanti Puspitorini mengatakan, Smamda memang selalu membantu mengarahkan siswa yang hendak melanjutkan kuliah di manapun juga. Smamda akan setia membantu agar bisa lancar dan meneruskan pendidikan sesuai dengan keinginan.

“Kalau di bidang bahasa, kami ada kelas sendiri. Budaya dan Bahasa. Di sini yang menjadi muatan lokal adalah Bahasa Arab, namun kami ada peminatan yakni Bahasa Jepang dan Mandarin. Dan semua yang mengambil kelas itu sesuai dengan keinginan anak,” jelasnya.

Selama empat tahun Salsabila dan teman-temannya akan menempuh pendidikan di China. Setelah selesai kuliah, mereka harus menjalankan kesepakatan awal yakni akan menjadi guru Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah dengan tujuan untuk menyebarluaskan Bahasa dan Budaya China kepada masyarakat. Karena selama ini, selain kekurangan guru, kualitas guru Bahasa Mandarin juga perlu untuk ditingkatkan. end

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry