Miguel Angel Alonso Guerra berdiri tegap di belakang inspekstur upacara Wakil Komandan Koramil 03 Gubeng Kapten Infantri M.Lutfiantri saat upacara Kemerdekaan ke-74 RI 17 Agustus 2019 lalu. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Program pertukaran pelajar dari program Rotary Youth Exchange kembali kedatangan siswa asal luar negeri. Kali ini berasal dari Mexico bernama Miguel Angel Alonso Guerra.

Selama setahun, Miguel akan menempuh pendidikan di kelas X Ilmu Bahasa dan Budaya SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda). Cowok jangkung itu datang ke Smamda sejak 16 Agustus 2019 lalu.

Sehari setelah kedatangannya, Miguel didapuk menjadi petugas peringatan Kemerdekaan ke—74 Republik Indonesia (RI), Sabtu (17/8). Miguel bertugas sebagai pembaca teks Pancasila.

Posisinya cukup sentral. Dia berdiri di belakang inspekstur upacara, Wakil Komandan Koramil 03 Gubeng Kapten Infantri M.Lutfiantri. Latihan beberapa jam membuatnya memahami apa yang harus dilakukan.

Walau terkadang, Miguel masih belum konsentrasi seratus persen saat upacara, hal itu wajar adanya.

Karena, selama ini Miguel tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya. Di negaranya perayaan hari kemerdekaan tidak dirayakan seperti halnya di Indonesia.

Tapi, dia mampu bertahan hingga upacara selesai digelar. Dia tetap berdiri tegap, tangan kanannya lurus mengepal dan tangan kirinya memegang map cokelat berisi teks Pancasila.

Usai upacara, Miguel mengaku senang bisa terlibat langsung dalam peringatan kemerdekaan ini. Baginya ini pengalaman berharga yang tidak akan bisa dilupakannya seumur hidup.

“Senang, ini pengalaman pertama. Di Mexico saya tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Saya juga beruntung, datang ke Smamda di waktu yang tepat,” ujar Miguel dalam Bahasa Inggris.

Humas Smamda, Rr Tanti Puspitorini mengatakan, program Rotary Youth Exchange ini adalah tahun kedua bagi Smamda menerima siswa asing. Seperti tahun sebelumnya, nantinya siswa asing itu akan belajar seperti siswa-siswi Smamda lainnya.

“Miguel akan mengikuti semua pelajaran yang ada kecuali pelajaran agama Islam. Yang umum akan diikutinya semua,” ungkap Tanti.

Miguel, kata Tanti memilih sendiri jurusan IBB untuk memperdalam bahasa dan budaya Indonesia.

“Nampaknya dia tertarik ke sana. Katanya, kalau science bisa dia pelajari di negaranya, tapi kalau bahasa dan budaya Indonesia ya hanya bisa belajar di Indonesia,” tukas Tanti. end

/

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry