PENGABDI : Polisi Cepek terlihat mengatur lalu lintas yang padat di Pertigaan AKOP Pare (duta.co/Andik Wijaya)

KEDIRI | duta.co -Kendaraan baru terus masuk ke negeri ini, menjamur jadikan menu kepadatan sehari-hari bagi pengguna jalan umum. Seolah belum ada solusi tepat, tentunya ini menjadi tantangan bagi anggota Polri untuk siap berkompetisi melakukan pelayanan terbaik dan profesional dalam melayani masyarakat.

Berawal dari sejumlah titik rawan macet di kota-kota besar kini keberadaannya marak di pelosok daerah seperti di Kota dan Kabupaten Kediri. Pada titik perempatan atau pertigaan, terlihat dengan rompi warna hijau dan bendera di salah satu tangannya, terlihat sigap menggatur penguna jalan yang melintas.

Sebut saja di Kawasan Pasar Bandar Kecamatan Mojoroto, berderet di Kawasan PG, Pesantren kemudian di wilayah Kabupaten bisa ditemui di Pertigaan AKOP Kecamatan Pare, serta sejumlah lokasi lain yang rawan macet. Meski keberadaannya menimbulkan pro dan kontra, namun hal tak bisa dilupakan jasa dan pengabdiannya tidak sebanding uang recehan diterima.

Satu hal lagi perlu dicatat, berapa banyak nyawa yang terselamatkan atas kehadirannya, padahal di satu sisi potensi terjadinya kecelakaan sangat tinggi. Terlepas dari segala stigma negatif, berikut adalah sisi lain manfaat dari keberadaan ‘polisi cepek’ yang dirangkum duta.co dari sejumlah sumber.

Tugas seorang polisi cepek ini terkadang bukan hal yang main-main. Perilaku pengendara yang ingin saling duluan, kadang malah membuat lalu lintas semakin semrawut. Para “Pak ogah” sebutan lain, sebagai bagian masyarakat yang menggantikan tugas para polisi secara sementara. Memang ada  beberapa dari mereka malah memberikan citra buruk padanya.

Seperti misal, yang secara terang-terangan meminta uang jasa kepada pengendara yang dilakukan beberapa oknum. Namun ingat, tidak semua ‘polisi cepek’ punya kelakuan seperti itu. Pasalnya ada yang sampai rela tidak mau dibayar hanya karena peduli dengan lalu lintas yang semrawut. Secara tidak langsung, baik polisi maupun masyarakat, terbantu oleh keberadaan mereka.

Para pak ogah ini terkadang punya cara unik saat bertugas. Ya, banyak ditemui para ‘polisi cepek’ yang seolah sedang bergoyang saat mengatur mobil dan motor yang lewat. Seperti yang terlihat di Pertigaan AKOP Pare atau di Pertihaan PG Pesantren Lama, mereka mengatur kendaraan dengan cara yang sangat atraktif dan tak jarang pengendara melemparkan senyuman.

Sederhana memang, namun justru hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi orang yang melihatnya. Terutama saat sedang penat datang, para polisi cepek ini lumayan buat mencairkan suasana yang sedang tegang. Jadi, tidak selamanya mereka ini selalu lekat dengan stigma buruk.

Banyak yang mengira kalau ‘polisi cepek’ ini hanya bertugas dalam mengatur lalu lintas, padahal banyak dari mereka juga sering membantu di jalan raya. Tanpa mau dibayar dengan uang sepeserpun, banyak yang mau menyeberangkan anak sekolah atau warga lanjut usia di jalan raya.

Kadang tidak jarang para ‘polisi cepek’ ini membawa barang bawaan yang dibawa oleh para penyeberang. Seperti kerap terlihat di Pertigaan Pare depan Rumah Makan pak Kumis, ketika sedang membantu seorang ibu tua menyeberang jalan.

‘Polisi cepek’ ini juga sangat ramah pada para pendatang, jadi jika kalian tersesat atau mau tanya alamat, cobalah untuk menanyakan hal itu pada mereka. Sebab rata-rata hafal dengan jelas keadaan sekitar dan mereka menjelaskan sangat detail.

Ketika sedang bertugas di jalan, mereka juga sangat tanggap. Seumpama terjadi kecelakaan di dekat tempat para ‘polisi cepek’ini beroperasi, biasanya merekalah yang duluan tanggap. Respon mereka dalam menolong pengendara yang butuh bantuan patut diacungi jempol. Dengan memprioritaskan, korban yang lebih kritis.

Contoh lain, dari ‘polisi cepek’ ini selalu bisa diandalkan saat mobil ambulan atau pemadam kebakaran akan lewat. Tanpa berpikir panjang, Dia akan menghenti semua kendaraan dan lebih mendahulukan kendaraan tersebut.

Mungkin bisa dibilang, mereka lebih sadar kendaraan mana yang didahulukan ketimbang yang lain. Sedangkan kita, malah sering egois dalam menggunakan jalan raya.

Memang banyak masyarakat ber-image ‘polisi cepek’ lebih cenderung negatif karena kesalahan beberapa oknum. Namun ingat, tidak semua akan berperilaku seperti itu, bahkan banyak dari mereka yang rela membantu masyarakat di jalan. Berguna atau merugikannya keberadaan mereka tergantung pada persepsi diri kita masing-masing. (and/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry