SIDOARJO | duta.co – Penanganan cepat dan sigap di Rumah Sakit patut diapresiasi. Hal ini khususnya kepada pasien gawat darurat yang masuk dengan keadaan tidak sadarkan diri, dan suhu badan tinggi (41°), yang dialami pasien an. Bu Mariyam (75), warga Desa Randegan, Tanggulangin, Minggu, (16/6/24) malam.
Keluarga pasien mengapresiasi kinerja dan penanganan dokter dan perawat (Nakes) yang bertugas malam itu, baik di IGD (Instalasi Gawat Darurat)maupun di ruang perawatan HCU Mawar Pink.
Disampaikan LH (46), putra ketiga Mariyam, dan Fadli putra keempat, penanganan pihak IGD, khususnya dari petugas pendaftaran dan security RSUD R.T. Notopuro, sigap dan cepat menangani pasien darurat yang datang dengan menempatkan pasien di ruang zona merah yang langsung ditangani tim dokter dan perawat.
“Hal ini berbeda dengan kasus yang sama beberapa waktu yang lalu dialami oleh Bu Mariyam (ibu saya), yang sempat lama penanganan medisnya di IGD,” terang dua saudara tersebut yang mengantarkan.
Rumah sakit yang berada di Jl. Mojopahit No.667, Sidowayah, Celep, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, tersebut, patut diapresiasi. Hal ini dikarenakan penanganan pasien darurat yang sigap dengan menempatkan pasien di ruang zona merah adalah pilihan yang tepat.
“Kalau tidak salah perawat saat itu pak Andit dan Bu Hera, yang dengan sigap dan ramah saat menerima pasien, dan terlihat cekatan menangani dengan pemberian obat penambah (peningkat) tensi (tekanan darah). Juga apabila keluarga pasien menanyakan perihal tentang perkembangan,” tambah LH.
“Perawat yang kebetulan bertugas shift (dinas) jaga malam tersebut juga tidak jaim atau tidak enggan menjawab pertanyaan keluarga pasien. Perawat (nakes) seperti itu patut mendapatkan penghargaan dari pemerintah maupun Dinas Kesehatan,” terang LH.
Terpisah, Fadli, putra keempat pasien, Selasa (18/6/24) menambahkan, memang benar sewaktu awal masuk malam itu (Minggu malam.red) sang ibu langsung ditangani tim medis di ruang zona merah. “Dan langsung ada perkembangan beberapa saat usai penanganan, selanjutnya di pindah ke ruang HCU,” imbuhnya.
Kepada media ini dan keluarga, perawat pak Andit mengatakan, ini pemberian obat melalui injection dengan alat, karena ada alat kontrol. “Dan untuk darah guna transfusi sudah dipesankan usai diambil contoh darahnya Bu Mariyam,” jelas Andit diawal masuk ruang HCU Mawar Pink RSUD ( R.T. Notopuro) Sidoarjo kepada keluarga pasien. (Loe)