TRENGGALEK | duta.co — DPRD Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggelar Rapat Paripurna Istimewa mendengarkan pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka memperingati HUT ke-73 tahun 2018 dengan tema “Kerja Kita Prestasi Bangsa”. Sidang tahunan ini dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, H Samsul Anam, Wakil Ketua Guswanto, H Lamuji dan Agus Cahyono, serta diikuti 19 anggota, Kamis (16/8/2018)

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek dan Wakilnya berhalangan hadir, karena Emil sedang menunaikan ibadah haji, sedangkan Arifin sedang bertugas di New York, Amerika Serikat dalam rangka mengikuti ajang percontohan dunia bersama 40 negara se dunia.

Pihak eksekutif yang mewakili sidang paripurna tersebut adalah Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Pariyo.

H Samsul Anam dalam pembukaan sidang Paripurna menyampaikan beberapa hal dalam memaknai kemerdekaan, sebelum mereka bersama sama mendengarkan pidato Presiden.

“Di usia yang ke 73 tahun, pembangunan manusia Indonesia khususnya di Trenggalek harus diperkuat di era pasar bebas,” ucapnya.

Menurutnya, memperkuat 600 ribu penduduk Trenggalek melalui pendidikan, kesehatan, kesejahteran sosial, serta perekonomiannya, setidaknya dikukuhkan melalui pondasi pembangunan nasional.

“Pembangunan nasional menjadi landasan dalam membangun Trenggalek dengan semangat persatuan dan kesatuan tanpa membedakan suku, agama dan ras,” lanjutnya.

Para pejabat tinggi Pemkab Trenggalek terlihat duduk di  hadapan layar proyektor yang menampilkan siaran langsung pidato Presiden RI Joko Widodo.

Sambil ditemani snack dan segelas minuman kopi serta teh, mereka menyimak setiap ungkapan yang disampaikan oleh Joko Widodo.

Saat menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2018 hari ini, Jokowi menyebut ada momentum saat semua anak-anak bangsa bisa menyingkirkan perbedaan politik, perbedaan suku, perbedaan agama ataupun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia merdeka.

“Esok hari, kita, bangsa Indonesia, merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73. Sebuah momentum untuk mengingat kembali semangat persatuan Indonesia yang telah dibuktikan oleh para pendiri bangsa, para perintis, dan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Saat itu, semua anak-anak bangsa menyingkirkan perbedaan politik, perbedaan suku, perbedaan agama ataupun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia merdeka,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato Presiden RI di depan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2018 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, yang disaksikannya dengan hikmad.

Jokowi mengatakan, perbedaan bukan lah penghalang bagi para pejuang kemerdekaan untuk bersatu. Dalam persatuan itulah, mereka menemukan energi yang maha dahsyat untuk menggerakkan seluruh tenaga, pikiran, dan juga tetesan keringat untuk Indonesia merdeka.

Dalam persatuan Indonesia itulah, kata dia, para pejuang kemerdekaan menemukan solidaritas, kepedulian, dan juga semangat berbagi antarsesama anak bangsa. Selain itu juga solidaritas, peduli, dan berbagi antarsesama saudara, satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air.

“Kini, setelah 73 tahun merdeka, kita harus melanjutkan elan semangat para pejuang kemerdekaan itu untuk bekerja nyata mengisi kemerdekaan, untuk bekerja nyata memenuhi janji-janji kemerdekaan, dan untuk bekerja nyata mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry