SURABAYA | duta.co – Sidang perkara dugaan pencabulan santri dengan terdakwa Moch Subechi Azal Tsani (MSAT) menghadirkan 10 saksi.

Ketua Tim Pengacara MSAT, Gede Pasek Suardika mengatakan, dari 10 orang saksi yang dihadirkan, hanya 1 saksi yang ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dan 9 lainnya adalah saksi fakta.

Ia menambahkan, dari para saksi itu didapati fakta bahwa peristiwa kedua tentang adanya ancaman dari terdakwa pada korban, terbantahkan. Sebab, dari semua saksi itu, hampir tidak ada satu pun yang mendukung keterangan korban.

“Jadi ada saksi yang menerangkan, bahwa selama ini ia hanya dicatut saja dalam perkara ini. Bahwa ia merasa tidak pernah tahu ada cerita tentang WA ancaman dari terdakwa pada korban. Dia menyatakan tidak ada peristiwa itu,” ujarnya di PN Surabaya, Senin (19/9/2022).

Lanjutnya, peristiwa soal ancaman terdakwa pada korban itu hingga kini tidak pernah ditunjukkan sebagai salah satu alat bukti dalam persidangan.

“Satu saksi yang dicatut itu ada di BAP tapi tidak dihadirkan JPU. Padahal saksi yang disebutkan lihat chat WA terdakwa ke korban yang isinya ancaman jika tidak datang di peristiwa pemerkosaan kedua. Fakta peristiwa itu tidak pernah ada alias fiktif. Saksi tidak pernah tahu dan tidak pernah terkait dengan cerita itu,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya menyatakan tidak mau banyak berkomentar soal saksi yang dihadirkan oleh pengacara ini. Sebab, ia menganggap, para saksi tersebut tidak ada dalam dakwaan.

“Dari 10 saksi hari ini ya menguntungkan terdakwa karena saksi a de carge. Tapi Tidak banyak kaitannya dengan dakwaan,” pungkasnya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry