Keterangan foto CNN INDONESIA

SURABAYA | duta.co – Para pendukung Presiden Jokowi sangat keberatan dengan syarat yang diajukan mantan Ketua MPR, Amien Rais, agar Presaiden Jokowi menemui dirinya di kediamannya. Tetapi, banyak juga yang menyebut syarat Amien Rais ini sangat ringan.

“Terima saja. Semestinya para pendukung Jokowi menyadari tawaran ini sangat ringan,” begitu pengamat politik dan hukum, Martimus Amin sebagaimana dikutip RMOL, Minggu (3/6/2018).

Begitu juga pegiat media sosial, Denny Siregar melihat permintaan Amien Rais kepada Jokowi adalah logis. “Datangi saja, sekaligus menanyakan mengapa selama ini Amien selalu marah-marah,” demikian Denny.

Politikus Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menilai, kurang tepat jika Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi datang ke kediamannya di Yogyakarta. Sebab, Jokowi adalah pemimpin bangsa. “Kalau menurut saya, meminta seorang Presiden ke rumahnya (Amien Rais), tidak terlalu tepat karena terkait sosok Presiden,” kata Taufiq di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Seperti diberitakan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais masih membuka pintu silaturahmi. Syaratnya, Jokowi-lah yang harus datang ke kediamannya di Yogyakarta.  “Saya menyampaikan amat sangat mudah sekali, ya. Silakan Pak Jokowi terbang ke Jogja bukan semata-mata ketemu saya, tapi mungkin mau ke (Universitas) Gadjah Mada, Gunung Kidul, Sleman, mampirlah ke rumah saya,” kata Amien kepada wartawan di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jalan Widya Chandra IV, Kebayoran Baru, Rabu (30/5/2018).

Saat pertemuan nanti, Amien akan menyampaikan banyak hal kepada Jokowi. Dia menyebut membuka kemungkinan berdialog dengan tokoh yang kerap dikritiknya itu. “Kemudian nanti Pak Jokowi menyampaikan apa secara baik-baik. Sedangkan saya menyampaikan sesuatu yang saya inginkan dengan cara santun sopan dan etis,” ucap Amien.

Amien mengatakan hal itu tidaklah salah. Hal serupa pernah dilakukan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. “Jadi untuk tambahan, dulu PAK SBY dan Bu Ani datang ke rumah saya, ngobrol ke sana-kemari. Jadi akrab dan akur,” kata Amien.

Namun Amien memastikan tidak akan datang ke Istana Negara meski diundang Jokowi. Dia menuntut Jokowi yang datang menghadapnya. “Kalau saya yang diundang, jelas saya tidak mau. Karena suasana lagi kayak gini. Terus saya dijungkirbalikkan,” tutur Amien seperti dikutip detik.com.

Sebenarnya siapa yang lebih ‘tua’ dalam posisi ini? Anda pernah mendengar ceramah KH Ahmad Saerozi dari Lamongan? Ceramah yang penuh dengan humor kelas tinggi ini, pernah membahas soal pemimpin. Menurut Kiai Saerozi, posisi pemimpin itu lebih tua dibanding yang dipimpin. Meski secara usia, bisa jadi pemimpin itu jauh lebih muda.

Kiai Saerozi memberikan contoh menarik, pemimpin rumah tangga. Tidak sedikit seorang suami yang kenyataannya jauh lebih muda dari istrinya. “Meski begitu sang istri tidak boleh memanggilnya dengan ngoko alias tanpa tata krama. Karena suami itu pemimpin, hakekatnya lebih tua,” tegasnya.

Di sisi lain, suami yang mengalami perlakuan seperti itu, juga tidak boleh serta merta marah. Demi kerukunan, apa susahnya untuk saling memahaminya. “Jangan engkau berbuat baik kepada istri, lantaran ingin mendapat balasan baik darinya. Karena hakekatnya berbuat baik kepada istri adalah perintah Allah swt. Soal dia mau membalas baik atau tidak, itu urusan Allah swt.” katanya. Mudah bukan? Mengapa jadi sulit? (mky)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry