
SIDOARJO | duta.co – Tidak salah, kalau jagat instagram Krian, Kabupaten Sidoarjo menyebut Karnaval Desa Sidorejo, Minggu (10/9/23) sebagai karnaval terheboh di Kecamatan Krian. Peserta yang mewakili masing-masing RW (sebanyak 14 RW), itu tampak tampil maksimal.
Tema yang disuguhkan panitia, tepat. PANCASILA. Warga tumpah ruah dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya. “Terima kasih untuk seluruh warga Desa Sidorejo. Ruaaar biasa semangatnya,” demikian semangat Kades Sidorejo Hery Sucipto Achmadi ST, dalam sambutan pembukaannya.
Tampak heroik! Suasana pelepasan pun menggetarkan hati warga. Dua pesawat drone meliuk-liuk di atas peserta. Peserta nomor 08 dari RW-10 misalnya, menurunkan tim dokumentasi angkasa tersendiri. Sebuah kamera drone menyasar mereka.
Merah putih pun berkibar di tangan pemuda. Tampak berbagai budaya lokal tersaji apik. Ada tari Kecak, pertunjukan dramatari seni khas Bali. Budaya khas pulau Dewata yang mempunyai ciri khas harmonisasi suara dan gerak itu, menyita perhatian publik. Pesawat drone pun meliuk-liuk di atasnya. “Bu Endang Palupi sebagai Maskot tarinya,” demikian salah seorang peserta.
Drone itu dikemudiakan Yudha. “Itu bagian dari kreasi anak-anak kita. Bahwa digitalitasi harus mereka kuasai. Kalau tidak, kita akan menjadi penonton, menjadi konsumen,” demikian Ipung Hardiyansyah, Wakil Ketua I, RW-10 kepada duta.co di lokasi pemberangkatan, tepatnya Lapangan Desa Sidorejo.
Menurut Ipung, perkembangan tenologi harus menjadi menu utama anak-anak kita. Mereka jangan hanya bisa memanfaatkan, tetapi juga mengusai. “Sesungguhnya, banyak anak muda melek teknologi. Cuma kita belum memaksimalkan mereka. Momen Karnaval ini bisa menjadi pintu masuk mengajak pemuda lebih aktif, terutama dalam penguasaan teknologi,” tegasnya.
Ipung berterima kasih kepada seluruh warga RW-10, yang sudah melibatkan diri dalam event karnaval ini. Dari RW-10 ada 390 peserta. “Sumbangsih mereka begiu besar. Kesadaran bermasyarakat sangat tinggi. Sampai (urusan karnaval), mereka harus mondar-mandor memenuhi property. Ada yang harus beli sepatu, ratusan ribu rupiah harganya, hanya gegara menyamakan warna. Terima kasih,” tegasnya sambil tersenyum.
Pun upayanya menurunkan tim dokumentasi berupa drone. “Anak-anak harus kita dorong menjadi pelopor perubahan ke arah digital,” pungkasnya.
Ada Ganjar Pranowo
Yang lucu, ketika peserta menyusuri sepanjang jalan. Mereka melewati jalan tengah sawah. Yel-yel terus dikumandangkan. Ada saja peserta yang nyeletuk ke Pilpres 2024.
Misalnya, yel-yel siapa kita? Mestinya dijawab RW-10. Tetapi, ada yang menjawabnya dengan menyebut Ganjar Pranowo. “Siapa kita? Ganjar Pranowoooo,” begitu terdengar berkali-kali.
Bagusnya, pendukung Prabowo tidak ada yang sakit hati. Mereka justru tertawa lepas. Ada juga membuat yel-yel unik. “Siapa kita? Ganjar Prabowo,” balasnya sambil tersenyum.
Mereka benar-benar mengutamakan kebersamaan. “Beda pilihan itu biasa. Kerukunan dan keguyuban harus menjadi yang utama,” demikian peserta karnaval lainnya. (mky)