Gus Ipul, Dudung dan Sandi. (ft/net)

SURABAYA | duta.co – Pemilu 2024 kemarin, diharapkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menuai untung. Tetapi, faktanya, buntung. “Sangat memprihatinkan. Memang. Ini menunjukkan partai tersebut gagal menciptakan kader yang handal,” tegas Yusuf Hidayat, Ketua HISNU (Himpunan Santri Nusantara) kepada duta.co, Selasa (14/1/25).

Menurut Gus Yusuf, panggilan akrabnya, PPP dikenal sebagai partai fusi (gabungan) dari NU, Parmusi (Partai Islam Indonesia), SI (Syarikat Islam) dan Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah). Tragisnya, Pemilu 2024 partai ini tidak lolos ke Senayan. Gagal memperoleh Parliamentary Threshold sebesar (PT) sebesar 4 persen.

Gus Yusuf, Ketua Umum HISNU

“Ke depan, perubahan pemimpin PPP menjadi sangat urgen. Partai ini butuh sopir (kemudi) yang handal. Petarung politik yang tangguh. Tidak bisa ala kadarnya. Fakta, Pemilu 2024 sangat mengerikan. Partai (termasuk) kebanggaan nahdliyin (dulu) bisa terpuruk, gagal masuk Senayan,” tambah alumni PP Tebuireng yang mengaku penah menjadi kader PPP ini.

Jebolan FISIP Undar tersebut, berharap Muktamar X yang akan datang, bisa menjadi momentum terbaik untuk kebangkitan PPP. Kabarnya, partai ini bakal menggelar Muktamar X sebagai forum tertinggi untuk memilih calon ketua umum baru PPP pada April 2025.

Disepakati, tidak akan ada perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga partai, yang artinya calon ketua umum harus berasal dari kader PPP. Jika hal itu dilanggar, bukan tidak mungkin dinamika di internal PPP akan menghangat. “Soal AD/ART saya kira sudah bagus. Masalahnya, siapa yang pegang kendali partai ini. Itu saja,” terangnya.

Soal bursa Ketua Umum PPP, konon beredar empat nama. Ada Gus Ipul (Saifullah Yusuf Sekjen PBNU), Gus Yasin (sekarang Wakil Gubernur Jateng terpilih), Sandiaga Salahuddin Uno dan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman (mantan KSAD).

“Semua memiliki kelebihan dan kelemahan. Ini ujian bagi peserta Muktamar PPP April mendatang, apakah bisa memilih sosok pemimpin dengan tepat, sesuai kebutuhan PPP,” tambahnya.

Dari nama-nama itu, tegas Gus Yusuf, dirinya paling cocok dengan sosok Dudung. Di samping purnawirawan TNI berpangkat jederal, PPP membutuhkan sosok tegas. “Selama ini yang kurang di PPP adalah ketegasan. Sehingga partai ini tidak menampakkan pilihan yang argumentatif dalam setiap kebijakan politik nauional,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry