SOLO | duta. co – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno berhasil membuat kubu Jokowi-Ma’ruf Amin kalang kabut saat dia menyerbu kandang banteng di Jawa Tengah. Berkali-kali Sandiaga datang ke sejumlah daerah di Jawa Tengah, khususnya di Solo, para kader PDIP pro-Jokowi panik. Mereka langsung memasang baliho, poster, spanduk, dan atribut lain di lokasi yang dikunjungi Sandi.
“Ya, wajar mereka panik. Kadang banteng kita gempur habis-habisan, pasti takluk juga nantinya. Pada hari H coblosan, saya yakin warga Solo pilih Prabowo – Sandi,” kata Suhardiman, warga Solo pendukung Prabowo-Sandi Minggu 13 Januari 2019 pagi tadi.
Sandiaga mengakui dia memang sering disambut baliho maupun bendera dari parpol pendukung calon lain setiap melakukan kunjungan ke daerah untuk menyapa pendukungnya, terutama di Jawa Tengah. Salah satunya, kata dia, bendera dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Hal itu terlihat ketika ia beristirahat dan makan siang di Warung Soto Ayam Gading 4 di Jalan Brigjen Sudiarto Danukusuman, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019). Di sekitar warung soto terpasang bendera milik PDI-P.
“Hampir di setiap titik kunjungan saya disambut oleh baliho-baliho dari PDI-P,” kata Sandiaga sebelum meninggalkan warung soto tersebut. Dia mencicipi soto yang lokasinya tak jauh dari rumah Jokowi.
Menurut dia, baliho maupun bendera dari parpol pendukung calon lain yang terpasang di setiap titik kunjungannya tersebut merupakan bentuk perhatian terhadapnya.
Ia juga menyinggung soal kiriman karangan bunga ucapan selamat dari DPC PDI-P Kota Surakarta di Kantor Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo. Karangan bunga itu sempat disebut sengaja dikirim sebagai “teror politik” sebab melambangkan kematian. Namun Sandiaga menyambutnya dengan pikiran positif.
“Alhamdulillah, kita mendapat perhatian mereka,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sandiaga mengapresiasi kiriman karangan bunga ucapan selamat dari PDI-P Kota Surakarta saat peresmian Posko Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
“Itu merupakan bentuk persahabatan, ya. Jadi, saya justru sangat mengapresiasi,” ujar dia.
Cerita lainnya, kata Sandiaga, saat ia berkunjung ke Kabupaten Grobogan. Selain dari parpol pengusung Prabowo-Sandi, ada juga baliho dari parpol pengusung capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Tadi saya di Grobogan juga sama. Baliho banyak sekali menyambut kami, dan kami syukuri itu bagian dari pesta demokrasi. Jadi bukan hanya pendukung kami yang menyambut kami, tapi juga dari pendukung calon presiden Jokowi dan Kiai Ma’ruf yang menyambut kami,” kata Sandiaga.
“Jadi, Alhamdulillah itu adalah indahnya berdemokrasi, indahnya berbeda pilihan tapi bersatu padu,” ujar Sandiaga.
Sebelumnya, dalam peresmian Posko Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, PDI-P Kota Surakarta mengirim karangan bunga ucapan selamat atas peresmian kantor pusat BPN Prabowo-Sandi di Solo
Pengiriman karangan bunga itu merupakan wujud tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam menghormati dan menghargai demokrasi yang ada di Indonesia, khususnya Solo.
“Ini (karangan bunga ucapan selamat) untuk menghormati dan menghargai demokrasi di Indonesia. Pesan Ketua umum bahwa pesta demokrasi tahun 2019 adalah awal pemilihan Pileg dan Pilpres yang bersamaan. Tentunya sama-sama calon tim pemenangan tidak diperbolehkan saling mencaci maki, menghujat, memfitnah, namun lebih pada saling menghargai,” kata Ketua DPC PDI-P Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Namun banyak pendukung Prabowo-Sandi menganggap sinisme dan ‘teror politik’ sebab mengirim lambang kematian. (tbn/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry