Tampak umat Islam di Prancis sedang melaksanakan ibadah salat di pinggir jalan. (FT/ivarfjeld)

PARIS | duta.co – Umat Islam di Prancis tidak diizinkan untuk melaksanakan ibadah salat jamaah di pinggir jalan Kota Paris. Hal itu ditegaskan Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb pada Ahad (19/11), sebab, sejak masjid setempat ditutup pada musim semi, Muslim Paris menggelar salat di jalan di pinggiran Kota Clichy-la-Garenne setiap Jumat.

Sebelumnya, demonstran dan masyarakat Muslim sempat bentrok dalam beberapa pekan terakhir. Politisi lokal dan demonstran telah berusaha menghentikan Muslim melakukan shalat berjamah di jalan. Pemerintah nasional juga siap untuk bertindak.

“Mereka tidak akan salat di jalan, kami akan mencegah mereka,” kata Collomb kepada Franceinfo, dilansir The Daily Caller, Senin (20/11).

Collomb mengatakan, pihaknya akan memastikan dan menyelesaikan konflik dalam beberapa pekan ke depan. Ia menekankan, umat Islam harus memiliki tempat untuk salat. Dia juga mengakui solusi saat ini tidak berjalan baik.

Puluhan politisi Prancis menyanyikan lagu kebangsaan 11 November saat mereka melakukan demonstrasi di sekitar 200 umat Islam di daerah tersebut. Seorang walikota, anggota parlemen, anggota dewan lokal dan warga sipil berjalan membawa spanduk bertuliskan ‘Hentikan Salat Ilegal di Jalan’.

Demonstrasi tersebut dilakukan saat mereka mencoba mendorong masyarakat Muslim yang sedang salat keluar dari alun-alun pasar kota. Polisi harus memisahkan dua kelompok tersebut untuk menghindari konfrontasi yang berpotensi menimbulkan kekerasan. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry