POLTEK : Wali Kota Mas Abu saat acara penyerahan aset dan pembukaan kampus (duta.co/humas)

KEDIRI | duta.co -Harapan Politeknik Kediri menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dipastikan tidak akan lama lagi terwujud. Pasalnya, pihak Pemerintah Kota Kediri telah menyerahkan aset kepada Kemenristekdikti di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

Usai penyerahan, kemudian dilangsungkan peresmian penerimaan mahasiswa baru melalui Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU). Hadir dalam acara di atas, Sekretariat Jenderal Kemenristekdikti, Prof. Ainun Na’im.

Dihadapan undangan yang hadir, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menceritakan perjuangan dan perjalanan panjangnya menjadikan Politeknik Kediri menjadi perguruan tinggi negeri.

“Ini perjalanan yang cukup panjang. Saya sedikit flash back, awal menjabat, saya melakukan penelitian dengan beberapa tim, salah satunya bersama Prof. Rhenald Kasali. Kami meneliti tentang Kota Kediri dan masa depannya. Ternyata di Kota Kediri ada potensi yang sangat menonjol. Yaitu Perdagangan, Jasa dan Pendidikan. Sehingga kita melakukan repositioning sedikit Kota Kediri untuk mengambil segmen di bidang pendidikan,” ucap Mas Abu sapaan akrabnya.

Dari perubahan ini, membuahkan Poltek kini berstatus negeri begitu juga keberadaan Kampus Universitas Brawijaya di Kota Kediri.

“Insha Allah dengan ini, ekonomi masyarakat maupun Human Development Index untuk warga kota semakin bagus dan perlu diketahui secara umum index berada 5 besar terbaik di Jawa Timur,” jelasnya.

Mewakili Menristek Dikti berhalangan hadir, Prof. Na’im mengungkapkan bahwa Kemenristekdikti memiliki kebijakan untuk menyederhanakan kelembagaan perguruan tinggi di Indonesia. Dimana jumlah perguruan tinggi di indonesia yang sekarang jumlahnya mencapai 4.500 dirasa kurang efisien dan perlu dilakukan penggabungan beberapa perguruan tinggi menjadi satu perguruan tinggi agar operasionalnya lebih efisien dan lebih produktif.

“Alhamdulilah kita akan melaksanakan penyerahan Politeknik Kediri ke Politeknik Negeri Malang dan dengan demikian Politeknik di Kediri ini menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi atau Politeknik milik Negara Republik Indonesia. Dan manfaatnya sudah tentu untuk masyarakat Kediri dan sekitarnya namun tidak menutup kemungkinan seperti halnya perguruan- perguruan tinggi lainnya itu akan datang mahasiswa dari segala penjuru tanah air,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo, Achmad Maschut mengatakan setelah perjuangannya selama 10 tahun menjabat Wali Kota Kediri, Ia bersyukur karena bisa menyaksikan serah terima  Politeknik Kediri ke Polinema. Dirinya juga berharap, PSDKU Polinema di Kota Kediri bisa berkembang menjadi lebih bagus terutama dari segi SDM.

“Sudah lama saya ingin di Kota Kediri ini ada perguruan tinggi negerinya. Ada hadisy yang menyatakan bahawa ada tiga perkara yang tidak akan putus amalnya walaupun kita sudah tiada dan Insha Allah semua itu ada di Kementerian Pendidikan,” ujarnya.

Serah terima aset dan pembukaan PSDKU ditandai penandatanganan berita acara serah terima fasilitas dan SDM dari Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo ke Kemenristekdikti. Dilanjutkan dengan penandatanganan alih status Politeknik Kediri dan Penandatanganan pernyataan bertanggungjawab penyelenggaraan PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri serta penyerahan SK PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kediri. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry