MALANG | duta.co – Sebanyak 4 orang calon rektor lolos dalam proses penjaringan dalam pemilihan rektor Universitas Brawijaya Malang. Masing-masing Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, Prof Dr Ir M Bisri MS, Dr Ir Osfar Sjofjan MSc, dan Drs Tjahyo Suprajogo MSi.
Prof Iwan Triyuwono, Ketua Panitia Pilrek UB menyatakan dalam pemilihan rektor tersebut semula diterima lima orang pendaftar. Lima orang tersebut antara lain dari UIN Surakarta, Dr KRTH Sujito Satrio Dipuro SH MPd, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, Prof Dr Ir M Bisri MS, Dr Ir Osfar Sjofjan MSc, dan Drs Tjahyo Suprajogo MSi.
Hanya satu orang hingga batas waktu pendaftaran Pak Satrio (Sujito Satrio Dipuro) tidak menyelesaikan persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya empat calon rektor ini menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani termasuk tes narkoba. Dalam tes jasmani dan rohani pihak panitia Pilrek menggandeng RSSA kota Malang sedangkan untuk narkoba panitia melibatkan BNN kota Malang.
“Dan hasil dari pendaftaran serta tes kesehatan tersebut empat nama dibawa ke senat mahasiswa selanjutnya dijaring menjadi empat yang selanjutnya tiga nama tersebut akan disetor ke dalam rapat tertutup antarsenat dengan menteri,” jelasnya.
Diakuinya dalam pendaftaran polres tahun ini sangat menurun dibandingkan tahun yang lalu dimana ada 7 orang calon. “Kita tidak tahu soal itu, karena dalam pemilihan rektor juga kita lakukan terbuka di mana panitia membuka pendaftaran pada kampus-kampus di luar UB untuk mendaftar,”tandasnya.
Prof Dr Ir Arifin MS, Ketua Senat UB menyatakan pihaknya sudah menerima laporan dari panitia pemilihan rektor dalam rapat tertutup. “Selanjutnya senat akan lakukan penjaringan menjadi 3 setelah para calon menyampaikan visi dan misi di mana senat juga akan mengguncang perwakilan di tingkat fakultas dan mahasiswa, termasuk semua anggota senat pada tanggal 7 Maret. Esoknya dilakukan rapat senat tertutup untuk penyaringan dari 4 menjadi tiga,” ungkapnya.
Ditambahkan Arifin dari penjaringan yang dilakukan ditingkat senat ini 3 nama akan diusulkan ke Menristek Dikti. “Selanjutnya senat akan menunggu selama 1 bulan atas keputusan menteri dan terserah menteri nanti menyuruh siapa, karena menteri mempunyai 35 persen hak suara sementara senat 65 persen,” jelas Arifin. (ais)
