Sejumlah Mahasiswa Asing dari tujuh Negara praktek membuat Jamu di Laboratorium Formulasi Dasar Fakultas Farmasi Kampus Ubaya Tenggilis Surabaya, Rabu (08/08/2018). FOTO/DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co – Sembilan mahasiswa dari tujuh negara belajar membuat jamu tradisional di Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya). Salah satu aktivitas mahasiswa asing selama menjalani program PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah belajar membuat jamu tradisional jamu kunyit asam.

Mahasiswa asing mempraktekkan kemahirannya dalam membuat jamu, Rabu (08/08) di Laboratorium Formulasi Dasar Fakultas Farmasi Kampus Ubaya Tenggilis Surabaya.

“Kami mengajarkan mereka membuat jamu kunyit asam karena jamu ini merupakan salah satu jamu tradisional di Indonesia yang relative mudah prosesnya. Sebelumnya kami sudah menjelaskan mengenai apa itu jamu, manfaat dan beragam jenisnya,” ungkap Lidya Karina, S.Farm., M.Farm., Apt. selaku dosen pendamping dari Fakultas Farmasi Ubaya.

Pernah Lihat tak Pernah Buat

Bahan yang dibutuhkan sangatlah mudah didapat seperti kunyit, jahe, asam, gula jawa, garam dan air.  Pertama kunyit dan jahe dibersihkan, kemudian dihaluskan. Setelah halus, masukan jahe, kunyit, asam, gula jawa dan garam ke dalam air, kemudian tunggu sampai mendidih. Setelah mendidih, saring ampasnya dan jamu kunyit asam siap dihidangkan.

Ke-9 mahasiswa tersebut  berasal dari Negara Republik Ceko,Slovenia, Mesir, Belanda, Bulgaria, Ghana, dan Perancis. Kedatangan sembilan mahasiswa asing ke Ubaya dalam rangka pertukaran pelajar Fakultas Farmasi.

Kimskie Tjong dan kawan- kawannya di Surabaya sejak tanggal 22 Juli 2018 – 12 Agustus 2018. Selama tiga minggu, mereka menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tiga tempat berbeda yaitu Apotek Ubaya, Apotek Kimia Farma dan National Hospital.

Mahasiswa University of UTRECHT Den Haag Belanda, Kimskie Tjong mengaku sangat antusias untuk belajar membuat jamu, “Saya hanya pernah mendengar apa itu jamu, tapi belum pernah membuatnya. Saya senang bisa belajar dan tahu bagaimana khasiat jamu bekerja,” ujarnya.

“Melalui praktik pembuatan jamu tradisional Indonesia, mereka bisa membandingkan dengan jamu herbal yang ada di negara mereka masing-masing. Harapannya setelah ini, mereka bisa lebih tertarik dan mengenal lebih dalam khasiat jamu Indonesia ,” tutup Lidya Karina.

Selain jamu, mahasiswa asing juga diajarkan bagaimana membuat sabun mandi yang terbuat dari lidah buaya. (wwk)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry