
SIDOARJO | duta.co – Sebanyak 14 Rukun Warga (RW) di Desa Sidorejo mengikuti turnamen olahraga Voli, Tenis Meja dan Catur yang dibesut Karang Taruna – Abdi Bangsa Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Pertandingan menjadi gegap gepita, karena sudah memasuk semi final.
“Di samping jadi hiburan warga, turnamen ini terimbas permainan Megawati di Turki, sehingga penontonnya meledak. Pemain-pemain senior ikut keluar, anak-anak muda berbakat pun ikutan bangkit,” demikian disampaikan Didik Siswanto, warga RT 49, RW 10 Desa Sidorejo usai pertandingan bola voli antara RW 10 Vs RW 07, Senin (4/8/25) malam.
Bermacam-macam orang yang ingin menguasai lapangan. Kabarnya ada yang pernah menjadi Tim Surabaya Samator, sebuah klub bola voli putra Indonesia yang berbasis di Kota Surabaya, Jawa Timur. Klub ini milik Samator Indo Gas, sering nongol di kompetisi Proliga dan Livoli Divisi Utama. Ada juga pemain senior yang sekarang sudah memasuki usia 50 lebih. “Semangatnya luar biasa. Umumnya mereka ini para pelatih di klub,” urainya.
Seru! Lapangan bola voli yang terletak di RT 49, RW 10 Perumahan Graha Permata, Desa Sidorejo, semalam benar-benar dikepung penonton dari berbagai arah. Saat itu, tim voli RW 10 melawan RW 07 Dusun Madubranto. Hasilnya Tim Voli RW 10 yang didominasi anak-anak muda, menang telak, 3:0 menghadapi pemain-pemain senior dari RW 07. “Umur memang tidak bisa dicuri. Ayo bangkit,” teriak penonton.
Gegap gempita suporter menjadikan suasana makin meriah. Masing-masing bawa drum untuk membakar semangat pemain. Ada juga spanduk suporter bertuliskan ‘MILITAN’ terpampang di pinggir lapangan. Warga RW 10 dan RW 07 tumpek blek jadi satu.
Semangat mereka patut ditiru, kalah menang tetap senang. “Ini momen tepat untuk memburu anak-anak berbakat. Ternyata banyak talenta muda yang bisa menjadi bibit pemain handal. Tinggal pengadaan fasilitas saja,” tegas Ketua Kartar Desa Sidorejo Achmad Ikfan yang akrab dipanggil Ateng.
Tenis Meja

Tak kalah serem pertandingan Tenis Meja yang berlangsung di Balai Desa Sidoarjo. Pemain-pemaian senior pun turun gunung. Paniaji, misalnya, pemaian andalan RW 10 harus berhadapan dengan Achmad dari RW 13. Senioritas Paniaji tak kuasa diimbangi oleh Achmad. Ia menggulung habis 3 sesi yang diharuskan panitia. “Hasilnya 3:0 untuk RW 10. Babak awal 11:6, babak kedua 11:4 dan babak akhir 11:6 untuk Paniaji,” pemaian kawakan yang masih terawat baik,” tegas Didik.
Cabang Tenis Meja, tegas Didik, tak kalah seru. Banyak bibit-bibit unggul yang bisa dimainkan. Selain Paniaji ada Widodo yang tak kalah lincah. “Ini waktunya kita saring anak-anak muda berbakat. Bukan tidak mungkin Desa Sidoarjo miliki tim voli yang kuat, pemain Tenis Meja yang handal. Bahkan permainan catur yang mestinya sunyi, pun bisa menjadi semarak,” pungkasnya. (mky)