SURABAYA| duta.co – Potensi industri kosmetik dalam negeri didukung melalui kekuatan sekitar 760 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 75 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung 600 ribu orang.
Industri jamu nasional tahun ini tumbuh 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, demikian disampaikan Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih.
“Peta persaingan pasar industri jamu atau obat tradisional di Indonesia masih didominasi oleh produk dalam negeri,” kata Gati melalui keterangn pers, pada Pembukaan Pameran Industri Kosmetik dan Jamu di Jakarta.
Gati menyampaikan, industri kosmetik dan jamu merupakan salah satu sektor strategis dan potensial, mengingat perannya mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian di Indonesia baik itu dalam penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan nilai tambah.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus memacu daya saing industri kosmetik dan jamu nasional agar bisa berkompetisi di pasar global.
“Industri farmasi dan kosmetik, termasuk industri obat tradisional, menjadi salah satu sektor andalan karena sebagai penggerak utama perekonomian di masa yang akan datang. “Artinya, sektor ini tergolong padat karya, dan kami dorong agar juga berorientasi ekspor,” jelas Gati.
Sedangkan, untuk produsen jamu, saat ini terdapat 986 industri jamu yang terdiri dari 102 Industri Obat Tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di wilayah Indonesia terutama di Pulau Jawa.
“Hingga saat ini, industri obat tradisional mampu menyerap lebih dari 15 juta tenaga kerja, tiga juta diantaranya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat, dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi,” papar Gati.
Pameran yang digelar di Plasa Pameran Industri, Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta ini akan berlangsung pada tanggal 1-4 Agustus 2017 dan dimulai pukul 09.00-17.00 WIB. Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 peserta, yang terdiri dari 35 industri kosmetik dan 15 industri jamu. (imm)