(FT/DUTA.CO)

WASHINGTON DC | duta.co — Menanggapi serangan senjata kimia di Suriah yang mengakibatkan 86 orang tewas dan sekitar 557 orang luka-luka, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memberikan pernyataan bernada kemarahan pada administrasi presiden sebelumnya, Mantan Presiden Obama.

Dalam pernyataan Trump yang dilansir The Independent, Trump mengatakan, serangan gas kimia pada orang-orang tak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak tidak bisa diabaikan oleh dunia.

“Itu tindakan tercela!” tegas Presiden AS Donald Trump dalam pernyataannya, Selasa (4/4) waktu setempat.

Aksi kejam rezim Bashar Al-Ashad ini, menurut Trump, merupakan konsekuensi dari lemahnya dan tidak solutifnya pemerintahan yang lalu, yakni pemerintahan Obama.

Presiden Obama, pada 2012 menciptakan garis merah atau larangan keras pada penggunaan senjats kimia. Namun, menurut Trump, nyatanya tidak ada aksi konkret.

“Untuk itu, AS berdiri bersama seluruh sekutu di dunia mengutuk penyerangan itu,” tegas Trump.

Sekretaris Gedung Putih, Sean Spicer sebelumnya menolak memberitahukan apa yang akan dilakukan administratif Trump menyikapi serangan tersebut. “Namun, Presiden telah berbicara dengan tim keamanan nasional tentang permasalahan ini,” kata dia.

Sementara, utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan, serangan tersebut ‘mengerikan’ dan harus ada identifikasi, tanggung jawab serta akuntabilitas yang jelas tentang pelakunya.

“Sekali lagi rezim Suriah akan menyangkal bukti dari keterlibatannya dalam pembantaian ini,” kata Presiden Prancis Francois Hollande.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Presiden Bashar al-Assad akan dinyatakan bersalah untuk kejahatan perang jika terbukti rezimnya bertanggung jawab atas serangan itu. (net/bbc/rol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry