Ning Lia dan Cak Rohim (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Abdul Rohim, Direktur Pemberitaan JTV punya pandangan lain soal sosok aktivis perempuan Dr Lia Istifhama (Ning Lia). Dia bukan cuma menjadi perempuan pertama yang mengantongi suara terbanyak secara nasional, Ning Lia adalah pendatang baru, satu-satunya senator nahdliyat yang menjadi harapan seluruh warga Jawa Timur.

“Ning Lia layak mendapat penghargaan ini. Raihan suaranya terbanyak DPD RI non petahana. Kategori ini satu diantara rangkaian kategori lain dalam acara Jatim Gaspol spesial Apresiasi Pemilu Damai tahun 2024,” demikian Abdul Rohim, Direktur Pemberitaan JTV, Rabu (3/4/2024).

Menurut Cak Rohim, panggilan akrabnya, penyelenggaraan siaran penghargaan ini dimaksudkan untuk mengapresiasi capaian para calon anggota legislative, partai politik, dan kinerja penyelenggara pemilu serta para stakeholder. “Di sini, Ning Lia menjadi harapan seluruh warga Jatim di DPD RI,” tambahnya.

Seperti diketahui, Ning Lia mendapatkan suara sekitar 2.739.123 pada Pileg 2024. Keponakan Khofifah tersebut, menjadi pendatang baru (new comer) terbesar di Jawa Timur.  Sedangkan di tingkat nasional, posisinya berada di peringkat  ketiga setelah Komeng dan Taj Yasin. Atau dengan kata lain, ia pendatang baru kategori perempuan dengan raihan suara tertinggi se Indonesia. Selain itu, ialah senator nahdliyat (kader perempuan) NU pertama yang menorehkan suara gemilang.

Dalam sambutannya, Ning Lia, menjelaskan rasa syukurnya dan ucapan terimakasih kepada ibu, suami, dan almarhum ayahnya, almaghfurlah KH Masykur Hasyim. “Saya yakin, melalui dimensi yang berbeda, ayahanda saya turut bersyukur dan bangga atas capaian ini. Dan tentu, lebih bangga lagi kalau perjuangan sebagai senator ini membawa manfaat untuk rakyat banyak,” jelasnya.

Ning Lia juga punya berkomitmen bergerak gaspol (lebih kecang lagi) guna mematri kerja nyata. “Saya kira suara 2.739.123 bukan suara yang sedikit, ini patut disyukuri dan diimbangi dengan keyakinan, perlu bergerak gaspol secara nyata. Ini menjadi pilihan terbijak untuk menjawab harapan para pemilih,” imbuhnya.

Selain pertanggungjawaban kepada pemilih, Ning Lia tidak bisa menutupi sosok Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Paranwansa. Menurutnya, banyak hal yang patut diikuti, diteladani dalam membangun kemaslahatan bagi masyarakat luas. “Semangat juang Bu Khofifah sangat mengilhami kami,” tegasnya.

Selepas acara, Ning Lia menyempatkan mengikuti sesi wawancara bagi awak media. Menarik, ia mengisahkan momen nostalgia dengan JTV. “Dulu, tahun 2005 beberapa kali ikut sebagai cameo acara JTV. Saat itu namanya Din Brodin dan Wak Kaji Show. Senang sekali pastinya, karena menjadi saksi secara langsung keratifnya JTV mengangkat kearifan local,” tambahnya.

Ning Lia juga harus menjawab pertanyaan pewarta terkait program yang sudah ia lakukan setelah proses penetapannya sebagai anggota senator terpilih Dapil Jatim. “Alhamdulillah saya sudah bertemu secara langsung Ketua DPD RI LaNyalla Mattaliti dan jajaran pimpinan dan staf Kantor Perwakilan DPD RI di Jawa Timur. Ini merupakan langkah strategis untuk membangun kinerja ke depan,” jawabnya.

Menariknya, bukan hanya LaNyalla, Ning Lia pun menunjukkan hubungan baik dengan semua rival politiknya di daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jatim, termasuk Kondang Kusumaning Ayu. Ia secara lugas tak menghindari pertanyaan terkait pencatutan foto dirinya oleh akun tiktok Kondang tersebut.

“Alhamdulillah saya dan teman-teman tidak perlu melakukan pelaporan ke Bawaslu maupun Polda. Karena niat kami sekedar melakukan edukasi bahwa proses politik harus selalu mengutamakan kejujuran dan jangan sampai ada disinformasi,” tambah Ning Lia.

“Saya sendiri, setelah mendapat nomer WA mbak Kondang dari Abah Nyalla, langsung WA dengan ucapan selamat berpuasa dan beberapa kalimat ajakan ke dia bahwa kami bisa saling sinergi dan mensupport. Jadi anggap ini hubungan kakak adik dalam relasi politik,” pungkas penerima Award Jatim Gaspol dari JTV, tersebut. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry