SURABAYA | duta.co – Kericuhan terjadi di lokasi debat Cagub Jatim. Sejumlah orang diduga pendukung paslon nomor 2, Saifullah Yusuf-Puti Guntur mencoba memasuki tempat acara debat cagub. Padahal mereka disinyalir tidak memiliki undangan resmi dari KPU Jatim.

Kejadian ini bermula ketika pasangan Gus Ipul-Puti datang 10 menit sebelum acara dimulai. Padahal acara yang disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi ini dijadwalkan berlangsung pukul 19.30 WIB. Sedangkan pasanga Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak telah datang 40 menit sebelum acara dimulai.

Kontan kericuhan pun tak terhindarkan. Tim pengamaan dari kepolisian dan KPU menghalau sejumlah massa ada yang beratribut PDIP berusaha masuk tanpa undangan.

Massa yang tak memiliki gelang penanda undangan langsung diusir keluar. Sebagian yang juga petinggi partai menolak keluar dengan berbagai alasan. Dengan sigap sejumlah personel polisi membantu mengeluarkan massa tanpa undangan ini.

“Mereka ini sebagian tidak punya gelang (undngan). Kalaupun punya undangan mereka tidak boleh lewat pintu ini, karena khusus VVIP dengan gelang warna hitam. Mereka tidak pakai gelang hitam,” ujar Eddy petugas keamanan dari KPU Jatim usai kericuhan.

Ditambahkannya pihak keamanan telah mengantisipasi kejadian ini, karena sudah terjadi di agenda KPU Jatim sebelumnya. “Sudah diantisipasi, memang mereka seperti itu (menerobos) meski tak punya undangan. Ini terjadi pada acara sebelumnya saat pengambilan nomor urut calon,” tambahnya.

Sementara itu, di luar arena debat, ratusan pendukung kedua pasangan calon tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel sembari menunggu masing-masing calon Gubernur yang didukungnya memasuki lokasi debat.

Bahkan, kedua pihak pendukung sempat beradu yel-yel dan saling berhadap-hadapan, dengan pengawasan ketat aparat kepolisian. Untungnya, semua bisa menahan diri.

Didebat perdana, tema yang diusung adalah Kesejahteraan Rakyat yang bahasannya meliputi kesejahteraan bidang pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, keagamaan, sosial budaya, sosial kemasyarakatan, konflik sosial dan ideologi, HAM, kebangsaan, kepemudaan serta keperempuanan.

KPU menyiapkan empat orang sebagai panelis, yaitu Abdul Chalik dari UIN Sunan Ampel, Nunuk Nuswardani dari Universitas Trunojoyo Madura, Abdul Chalik dari UIN Sunan Ampel, Fauzan adalah Universitas Muhammadiyah Malang dan seorang aktivis antikorupsi Luthfi J Kurniawan. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry