SURABAYA | duta.co – Menyambut 18 Tahun Harian Umum (HU) Duta Masyarakat, Sabtu (2/2/2019), media milik warga NU ini menggelar ‘Seminar Akal Sehat’. Tema ini sengaja diambil setelah menyaksikan fakta, bahwa, di tahun politik ini banyak orang kehilangan akal sehat.

“Ini tahun (2019) politik, tahun perebutan kekuasaan, bisa juga disebut tahun konflik. Kita saksikan betapa banyak orang kehilangan akal sehat. Hanya untuk memenangkan jagonya, mereka rela caci maki. Lebih dari itu, tidak mengindahkan reasoning politik. Pokok bukan kelompoknya, salah,” demikian disampaikan Eko Pamudji, General manager HU Duta Masyarakat, Rabu (30/1/2019).

Padahal, lanjut Eko, panggilan akrabnya, Islam memberikan tuntutan bagaimana kita memanfaatkan akal sehat dengan sebaik-baiknya. Alquran sendiri telah memberikan warning tentang akal (rasio) ini. Orang yang berakal tidak akan mudah menyalahkan orang lain.

“Materi ’aql dalam Alquran terulang sebanyak 49 kali. Dari sisi redaksional, 13 kali Alquran memberikan dorongan, membangkitkan semangat menggunakan akal seperti afala ta’qilun, afala tatafakkarun, apakah engkau tidak menggunakan  otakmu? Apakah engkau tidak berpikir?” jelas sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim ini.

Masih menurut Eko, dalam berpolitik, memilih pemimpin, hendaknya menggunakan akal sehat. Bukan anut gubyuk (ikut-ikutan) atau grusa-grusu (tanpa berpikir panjang). “Memilih presiden dan wakil presiden misalnya, bukan sekedar masuk TPS, coblos, lalu selesai. Ini menyangkut masa depan bangsa, pasti akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah swt, karena itu harus menggunakan akal sehat,” tegasnya.

Nah, bersama Rocky Gerung, lanjutnya, kita ‘bedah’ akal kita sehingga bisa melihat dengan jernih siapa pasangan Capres-Cawapres, termasuk DPD dan wakil rakyat yang layak kita pilih.

“Kita ajak cebong-cebong dan kampret-kampret itu berpikir rasional, bukan emosiomal. Kalau emosional hasilnya seperti Tabloid ‘Indonesia Barokah’, sudah begitu diedarkan dalam masjid lagi,” tegasnya sambil tersenyum.

Selain Rocky Gerung ada Prof Dr Suyatno MPd (Rektor Universitas HAMKA) dan Dr Tatang Istiawan (Wartawan Senior Surabaya). Daftarkan diri Anda, tempat terbatas.  (sov)