SEJUMLAH BB: Sejumlah barang bukti (BB) dari aksi kerusuhan seperti bom molotov belum sempat dipakai dan lainnya, tengah dirilis. (Foto: Agoes Basoeki)

MADIUN | duta.co — Buntut kericuhan aksi demo di DPRD Kota Madiun, Sabtu (30/8/2025) sore lalu, sempat diwarnai aksi pelemparan bom molotov, pengrusakan dan penjarahan isi Gedung Paripurna. Hal serupa terjadi pada fasilitas umum, tameng dan helm petugas Polres Madiun Kota.

“Kami lakukan pengumpulan data hingga keterangan sejumlah saksi mampu menangkap puluhan orang dengan sebagian kecil diantaranya menyerahkan diri beserta barang bukti dibawa,” ujar Waka Polres Madiun Kota Kompol I Gusti Agung Ananta Pratama, Selasa (9/9/2025) sore lalu.

Ia menjelaskan dari total berjumlah 91 orang ditangkap dan menyerahkan diri, 9 orang ditetapkan tersangka. Ke-9 orang tersangka terdiri satu orang pelempar bom molotov, satu orang penghasutan melalui media sosial dan 7 orang pelaku pengrusakan plus pencurian.

Data dari 91 orang itu, tambahnya, sebanyak 70% berusia dibawah umur, sedangkan asal mereka ada dari Kota Madiun hingga daerah lainnya. Bagi pelaku lain atau sebanyak 82 orang, dikembalikan kepada orang tua dan dikenal wajib lapor.

Menurutnya pelaku di bawah umur mereka terpengaruh ajakan negatif dari media sosial dan teman. Untuk jumlah pelaku sangat terbuka masih bisa bertambah, diminta pelaku aksi kerusuhan segera menyerahkan diri atau ditangkap.

Dilaporkan dalam kerusuhan itu taksir kerugian materi mencapai Rp 500 juta lebih, sejumlah barang bukti didapatkan seperti kursi dewan, besi penutup selokan, bom molotov, motor dan lainnya. Bahkan, tameng dan helm milik petugas Polres Madiun Kota ikut diambil perusuh.

“Kami tetap melakukan penindakan hukum terhadap pelaku kerusuhan, sebab aksi mereka merugikan dan meresahkan masyarakat. Aksi itu mendapat kecaman dari berbagai kalangan,” tandas Waka Polres Madiun Kota.

Terpisah, Walikota Madiun Maidi mendukung langkah tegas dilakukan Polres Madiun Kota terhadap pelaku kerusuhan itu. “Bagi saya mereka sangat patut diproses hukum, sebab tindakan mereka anarkis seperti melawan petugas, melakukan pengrusakan hingga pencurian. Aksi mereka membuat resah dan ketakutan,” ujarnya. (ags)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry