BUDAYA DAN FOTO : Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih (kanan) membuka pameran bertajuk "Tanah Air" di House of Sampoerna, Surabaya, Sabtu (22/9). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Soempah Pemoeda 28 Oktober, tahun ini sangat berbeda. Karena, di tahun ini memasuki perayaan ke-110 tahun.

Sebuah angka yang cukup fantastis untuk mengenang jasa para pemuda Indonesia yang sudah berjuang untuk kemerdekaan tanah air tercintanya dari penjajahan Belanda.

Momen 110 tahun Sumpah Pemuda ini dirayakan oleh House of Sampoerna (HoS) Surabaya dengan berbeda.

HoS menggelar pameran budaya dan foto bertajuk ‘Tanah Air’ di The Residence kawasan HoS.

Pameran ini cukup lama digelar mulai Sabtu (22/9) hingga 11 November 2018 mendatang.

Orcar Matuloh selaku kurator pameran ini menjelaskan   ada 147 karya dalam pameran ini ditampilkan untuk masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Karya-karya itu berupa foto, manuskrip dan artefak bertema kepemudaan dan persatuan Indonesia.

Sumber- sumber dari pameran yang ditampilkan dari Museum Nasional Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia.

Juga ada dari koleksi Museum Tekstil DKI Jakarta, Nationaal Archief Netherlands, Museum Panji Tumpang, Malang, Museum Wayang Potehi Gudo, Jombang dan banyak lagi lainnya.

“Yang paling lama itu tahun 1365 saat zaman Majapahit. Lalu pada zaman Boedi Oetomo pada 1908 dan zaman-zaman perjuangan lainnya. Semua adalah replika dari bentuk aslinya,” ujar Oscar usai acara pembukaan.

Pameran yang terbuka untuk umum ini memang ingin menunjukkan bahwa semangat pemuda Indonesia sudah ada sejak zaman dulu kala.

“Harapannya dengan pameran ini para pemuda lebih mengayomi sejarah bangsanya. Lebih mencintai bangsa dan negaranya dengan menjaga semua warisan budaya dan menjaga persatuan bangsa,” tandas Orcar.

Direktur Urusan Fiskal dan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan, acara ini merupakan bagian dari rangkaian cara bertema Bhinneka Satu.

Acara ini sudah digelar sejak 2017 lalu yang merupakan acara tahunan dengan mengangkat sejarah keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan keberlangsungannya.

Ditambahkan Alvira, Sumpah Pemuda dapat menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk semakin merekatkan persatuan di tengah perbedaan demi kemajuan Indonesia.

Tak hanya itu, setiap warga, khususnya kaum muda, juga dapat menggunakan momentum persatuan ini untuk terus melakukan gerakan revolusi mental.

Apalagi revolusi mental  digagas oleh Bapak Pendiri Bangsa Soekarno untuk menghadapi tantangan bangsa, termasuk di bidang ekonomi.

Indonesia, sebagai bangsa terbesar keempat di dunia, memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.

“Kaum muda sebagai agen perubahan perlu meningkatkan kompetensi agar dapat membangun Indonesia yang lebih baik. Hal ini dapat menjadi modal sosial yang baik untuk membangun bangsa,” kata Elvira.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih yang membuka pameran ini mengaku kagum.

Sri juga tidak menyangka jika ternyata semangat pemuda Indonesia ini sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Karenanya, Sri Adiningsih meminta semua pihak terutama pemuda Indonesia bisa menjaga semua yang dimiliki demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

“Membangun Indonesia itu bukan hanya membangun manusianya tapi juga infrastruktur. Sehingga pembangunam itu menyeluruh,” ungkapnya.

Diakuinya pemerintah saat ini sudah berupaya bekerja untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Membangun manusia melalui bidang kesehatan dan pendidikan.

Karena kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang harus dimiliki menuju generasi Indonesia yang smart (cerdas).

“Pemerintah berupaya semua itu dilakukan walau dengan dana terbatas,” tukasnya.

Karena itu Sri Adiningsih menegaskan ke depan tantangan Indonesia semakin berat. Di  era revolusi industri 4.0, perubahan luar biasa akan terjadi.

Di mana nanti akan ada dokter robot pertama di Amerika. Juga, nantinya ponsel akan tertanam di dalam tubuh manusia tidak lagi digenggam.

Selain itu dalam sebuah perusahaan juga akan ada satu direktur dari robot bukan lagi menusia.

“Karenanya Indonesia harus mempersiapkan diri agar tidak semakin ketinggalan,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry