Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Guswanto. (DUTA.CO/DOK)

TRENGGALEK | duta.co — Semangat Hari lahir Pancasila yang ke 73, menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Guswanto sejalan dengan semangat pembahasan di Panitia Khusus (Pansus) dewan yang kini tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Ketertiban Umum, Kententraman dan Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Menurut Guswanto, Pancasila adalah falsafah untuk berprilaku dalam kehidupan, bukan hanya sekedar untuk dihafalkan, namun juga harus diresapi makna dan artinya. Dan itu, kata dia, sejalan dengan nilai luhur bangsa, membina dan memberdayakan masyarakat di level bawah, seperti RT/RW, Karang Taruna, Kelompok Tani Desa, sehingga fraksinya berjuang untuk melegalkan kewenangan dalam menegakkan aturan tersebut di tingkat pemerintah desa (Pemdes).

“Bulan ini memontum untuk menggerakkan kembali sifat gotong royong sebagai cerminan dari Pancasila. Untuk itu agar ideologi ini sejalan dengan ruh masyarakat, maka kami dari Fraksi PDI Perjuangan menginginkan agar kewenangan Perda ini ada di Pemdes,” ungkapnya, Minggu, (3/6/2018).

Alasannya, lanjutnya, Hari Lahir Pancasila yang jatuh tepat pada 1 Juni, merupakan momentum di mana bangsa Indonesia untuk kembali mengingat esensi dari dasar sebuah pemikiran ideologi Pancasila.

“Itu ideologi dan falsafah dasar negara ini berdiri,” tandasnya.

Politisi asal PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa di dalam Pancasila sudah diatur lengkap, baik hubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia. Selain itu, kata dia, di dalam Pancasila sudah terkandung sebuah hubungan yang membuat masyarakat bisa maju dan sejahtera.

“Masuknya era digitilisasi serta perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang signifikan bagi dinamika dan perkembangan peradaban pun sosio budaya di masyarakat. Budaya individu makin menonjol. Ini yang harus kita kerjakan untuk mengembalikannya,” terangnya.

Pengembalian itu, masih kata Guswanto, hanya dengan memberdayakan kearifan lokal sebagai jati diri bangsa yakni masyarakat desa.

“Maka dari itu, kita jangan hanya sekedar menghafalkan butir-butir Pancasila, mari kita resapi yang namanya Pancasila,” kata  Guswanto.

Oleh sebab itu, hasil evaluasi dari pihaknya, maka di hari lahir Pancasila yang ke 73, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat Trenggalek agar menjadikan moment ini untuk bersama-sama saling menjaga persatuan dan saling bertoleransi, serta lebih mendalami nilai serta sejarah Pancasila.

“Perda itu bersifat menjunjung tinggi kearifan dan budaya lokal, tonjolkan yang humanis karena obyeknya juga bagian dari kehidupan di Trenggalek dan yakin ini akan berdampak pada efektivitas,” pungkasnya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry