KEDIRI | duta.co -Sebanyak 39 kendaraan mobil hias turut menyemarakkan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019, mogok tidak mau melanjutkan perjalanan hingga ke garis finish di Stadion Canda Bhirawa Pare.
Sontak saja, warga yang menunggu sejak siang hingga menjelang Maghrib mengaku kecewa atas kinerja panitia dari Pemerintah Kabupaten Kediri.
Mengambil start di depan Kantor Pemkab Kediri dan diberangkatkan Bupati dr. Hj Haryanti Sutrisno, puluhan mobil telah berjajar sejak siang dan dihias dengan dana tidak sedikit, menandai dibukanya pekan budaya dan pariwisata akan digelar hingga 13 Juli mendatang.
Namun, setelah melintas di Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), awalnya sejumlah peserta yang sebagian besar merupakan perwakilan dari satuan kerja di Pemkab Kediri dan BUMD ini, tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perjalanan.
“Kemarin ngomongnya finish hingga SLG seperti sebelumnya, kenapa tiba-tiba kita diminta meneruskan hingga Pare,” kata salah salah satu peserta mobil hias.
Rupanya, peserta lain juga menolak melanjutkan dengan beragam alasan, padahal didapat keterangan dari KBO Satlantas Polres Kediri, Iptu Ketut Alit, bahwa anggota sejak siang telah berjaga dan siap mengatur lalu lintas hingga ke lokasi finish di Stadion Canda Bhirawa.
“Mereka beralasan bila mobilnya tidak ada mobil penerangan, kemudian ada yang bilang jika jaraknya terlalu jauh dan tidak sesuai dengan rencana awal,” terangnya.
Memang sesuai rencana awal, lokasi finish seperti tahun lalu. Namun sekira pukul 11.00 wib, didapat keterangan dari pihak panitia bila lokasi finish diubah.
Sejumlah warga telah menunggu disepanjang jalan, tak kuasa menahan kekesalan seiring para petugas Satlantas meninggalkan lokasi di Kawasan Tugu Garuda.
“Tadi ngomongnya finish di stadion, kadung kita menunggu sejak siang, ternyata tidak jadi lewat. Panitia kok plin-plan,” cetus Zuhariyah, warga Desa Pelem Kecamatan Pare. (nng)
