SURABAYA | duta.co — Dua jurnal Arjunu (Asosiasi Relawan Jurnal LPTNU) meraih indeksasi dari Scopus.

Scopus adalah lembaga internasional yang memberi indeksasi atau pengakuan serta penilaian akademik terhadap mutu jurnal seluruh dunia.

Saat ini di dunia ada dua pengindeks karya ilmiah yang laing berpengaruh, yaitu Scopus dan Web of Science (WoS).

Kedua jurnal itu masing-masing Jurnal Register: UNIPDU Jombang yang dikelola oleh Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Jombang, dan Islamic Guidance and Counseling Journal, IAIM NU Metro Lampung dikeluarkan oleh Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung.

Ketua Umum Arjunu, Fifi Khoirul Fitriyah, M.Pd., mengungkapkan dengan diraihnya indeksasi Scopus pada dua jurnal LPTNU, tujuan untuk mewadahi pengelola jurnal khususnya dikalangan PTNU agar mampu meningkatkan kualitas jurnal yang dikelola telah menunjukkan hasilnya.

Diungkapkan perempuan yang juga Dosen S1 PG-PAUD Unusa bahwa keinginan keras untuk meningkatkan kualitas jurnal dan terindeks secara internasional tidaklah sulit sepanjang syarat-syarat telah terpenuhi.

Butuh waktu 149 hari hingga jurnalnya terindeks scopus, ungkap Siti Mutrofin, M.Kom yang merupakan Editor in Chief Jurnal Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi. Siti mutrofin berharap kedepannya agar pengelola jurnal dan penulis di Indonesia tidak minder dan bisa berkompetisi dengan jurnal yang diterbitkan oleh Luar Negeri dan berfokus pada kualitas artikel.

“Karena ketika artikel bagus, maka potensi karya penulis bisa dijadikan acuan oleh peneliti di dalam dan luar negeri”, ungkapnya lagi.

Berbeda dengan Register, Islamic Islamic Guidance and Counseling Journal yang diterbitkan Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Metro Lampung.

Ia hanya membutuhkan waktu 53 hari sehingga jurnalnya terindeks scopus. Aprezo Pardodi Maba, M.Pd. menjelaskan motivasinya untuk mendaftarkan indeksasi jurnalnya ke scopus adalah untuk membawa nama institusi menjadi harum dikomunitas akademik.

Selain itu, harapannya kedepan adalah dengan semakin banyaknya jurnal-jurnal Indonesia yang terindeks scopus maka kualitas publikasi ilmiah juga akan semakin bagus.

Sebagai salah satu database (pusat data) sitasi atau literatur ilmiah, Scopus dikelola oleh oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier. Scopus mulai diperkenalkan ke masyarakat luas pada tahun 2004.

Scopus mengandung abstrak dan sitiran artikel jurnal akademik kurang lebih 22.000 judul dari 5.000 penerbit, 20.000 di antaranya merupakan jurnal tertelaah sejawat di bidang sains, teknik, kedokteran, dan ilmu sosial (termasuk kesenian dan humaniora). Pangkalan data ini tersedia secara daring dengan model berlangganan.

Ini merupakan program One Day One Journal yang digagas yang digagas oleh Arjunu setahun lalu.

Yusuf Amrozi, M.MT selaku Sekretaris LPTNU Jawa Timur menambahkan, bahwa Arjunu secara formal di bentuk atau di SK oleh Pengurus Wilayah LPTNU Jawa Timur dalam rangka untuk mendongkrak mutu jurnal di lingkungan LPTNU, yang didirikan awal 2020, yang pengurusnya adalah aktivis dan pengelola Jurnal Kampus PTNU maupun dosen diluar PTNU yang peduli terhadap kemajuan Jurnal di kampus NU.

“Selain dua jurnal diatas, beberapa juga sudah naik peringkat. Misalnya jurnal Nidhomul Haq yang dikelola oleh Institut KH. Abdul Chalim Pacet, Mojokerto juga sudah naik ke peringkat akreditasi Sinta 3”, papar Wakil Dekan III Fak. Saintek UINSA ini.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Indonesia juga telah membuat perangkingan jurnal yang diberi nama SINTA (Science and Technology Index). Akreditasi jurnal SINTA berjenjang dari SINTA 6 sampai SINTA 1. SINTA 1 adalah kategori yang terbaik. (*)