SEMARANG | duta.co – Curah hujan yang tinggi mengguyur di Kota Semarang. mengakibatkan beberapa titik rawan banjir maupun longsor. Musibah ini terus dipantau organisasi swasta maupun pemerintah yang berfokus pada kebencanaan. Satu di antaranya adalah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang yang sejak Selasa (06/02/2018) sudah sibuk menurunkan relawan untuk membersihkan lumpur sisa luapan sungai.

Berdasarkan informasi yang masuk di Posko Satgana (Satuan Tugas Siaga Bencana) PMI Kota Semarang keadaan aliran sungai BKT (Banjir Kanal Timur) meluap ke sebagian daerah di kelurahan sawah besar. Berdasarkan pantauan yang ada RT 6 RW 6, luapan air mencapai di atas mata kaki dan memasuki pemukiman warga. Sejumlah rumah terdampak luapan air BKT. Sedangkan di BKB (Banjir Kanal Barat) sejauh ini masih terpantau aman.

Luapan air setinggi paha orang dewasa terjadi di Mangkang Wetan Kecamatan Tugu. Peristiwa tersebut terjadi akibat jebolnya tanggul air hingga memasuki wilayah kampung kauman RT 2 dan RT 3, RW 4 Mangkang Wetan. Pada lokasi yang sempat terendam air hingga -+ 70cm, pada sukarelawan PMI melakukan pembersihan lumpur.

Kepala Markas PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti menyatakan sukarelawan PMI memang dididik dan dilatih untuk banyak hal. Di antaranya dalam kebencanaan. “Kami (PMI-red) melakukan upaya perekrutan sukarelawan yang benar-benar berjiwa kemanusiaan. Kami memiliki 1 Unit KSR (Korp Sukarela) di markas PMI, dan 15 Unit KSR di beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Semarang. Kesemuanya melalui prosedur Diklat PP (Pertolongan Pertama) dasar, PB (Penanggulangan Bencana), PSP (Psikososial Support Program) dan lain sebagainya,” kata Endang.

Hal senada juga diungkapkan oleh Staf PB (Penanggulangan Bencana), Sri Djatmiko yang memobilisasi para sukarelawan. “Setiap harinya selalu ada sukarelawan yang siap diluncurkan ke berbagai kegiatan kemanusiaan, dan ada momen-momen tertentu yang menjadi landasan PMI membuat dan mengaktifkan posko. Seperti Posko Siaga Mudik Lebaran saat beberapa hari menjelang lebaran, dan Posko Siaga Bencana yang sudah mulai aktif beberapa bulan lalu,” ungkapnya.

“Alhamdulillah, kami memiliki perahu karet, mobil ambulan, motor trail dan sebagainya sebagai sarana pendukung kegiatan penanggulangan bencana,” terangnya sambil menegaskan bahwa Posko Satgana PMI aktif selama 24 jam.

Selain relawan, PMI setiap tahun juga mengadakan bulan dana yang hasilnya dikembalikan pada masyarakat dalam berbagai bentuk. Salah satu wujud pengembaliannya adalah dalam pemberian bantuan kemanusiaan bagi warga yang mendapatkan musibah maupun dalam bentuk kegiatan pelatihan.

Hal ini diungkapkan oleh H Surachman, saat menyampaikan bantuan bagi warga yang terkena musibah longsor di kelurahan Bongsari Semarang Barat.


“PMI siap bantu, ini amanah dari masyarakat,” ungkap pria yang menjabat sebagai sekretaris PMI Kota Semarang.

PMI, tambahnya, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kemanusiaan, mulai dari pelatihan pertolongan pertama berbasis masyarakat, siaga bencana berbasis masyarakat, pemberian bantuan santunan bagi yang terkena bencana dan sebagainya. “Pengumpulan bulan dana PMI yang dikelola dengan baik, tentu akan memberikan manfaat yang besar,” lanjut Surachman.

Lurah Bongsari, Sulistyowati menyampaikan terima kasih pada PMI yang telah membantu masyarakat. “Atas nama pribadi dan kelembagaan saya ucapkan terima kasih kepada PMI yang telah memberikan bantuan kepada warga yang tertimpa bencana,” katanya. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry