TAS RAJUT : Salah satu produk tas rajut dari warga Desa Pucangsari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. (duta.co/abdul)

PASURUAN  | duta.co– Sekolah lapangan yang dibina IWINS di Kabupaten Pasuruan besar manfaatnya bagi warga desa, terutama desa kurang kreatif. Sejak tahun 2014 lalu, sudah ada 33 lokasi sekolah lapangan yang meliputi 2 pesantren, 4 lokasi sekolah lapangan maupun kontruksi, 1 lokasi kerja bareng pihak NSV Nestle Indonesia dan 26 lokasi kerjasama dengan Dinas PUPR Kabupaten Pasuruan.

Hasil dari sekolah lapangan diakui kelompok masyarakat Desa Pucangsari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, yang sejak bulan Mei 2017, kalangan ibu-ibu, pemuda dan tokoh masyarakat mampu membuka usaha untuk meningkatkan perekonomian warga dengan cara buka pelatihan membuat tas rajut yang terbuat dari benang. Hasilnya cukup signifikan.

Seger, salah satu kordinasi sekolah lapangan Desa Pucangsari mengungkapkan bahwa sejak menjadi bagian dari sekolah lapangan, pihaknya mampu merubah kehidupan perekonomian warga. “Dulu kalangan ibu-ibu tak bisa berbuat banyak. Saat ini  sudah bisa bikin tas rajut dan menghasilkan uang,” ujarnya, saat acara pameran Field Day, Selasa (17/10/2017) di lapangan Kecamatan Wonorejo.

Dari pameran yang digelar dua hari mampu menjual tas rajut hingga mencapai 50% dari total 100 tas rajut yang dijualnya pada masyarakat. Sekolah lapangan yang ditekuni warga selama ini, ternyata menjadi daya magnit, meski untuk membuka usaha bengkel pembuatan tas rajut, kelompok warga desa ini, harus mengeluarkan dana secara swadaya murni.

Dari program IWINS yang utama membidangi masalah sanitasi dan air bersih untuk penerima manfaat kontruksi sebanyak 2.945 jiwa, 543 santri dan sekitar 6.000 jiwa. Untuk masyarakat terlatih sanitasi dan air bersih mencapai 2.200 orang. Jumlah pemandu 67 orang tersebar di 19 kecamatan, dakwah air bersih sekitar 1.233 orang dan Field Day berjumlah 27 desa di Kabupaten Pasuruan.

Sementara itu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menyatakan siap mendukung program IWINS dan Pemkab jadi bagian sebagai kabupaten sehat. “Kami sangat apresiasi program IWINS ini, karena bisa mendorong masyarakat berbudaya sehat. Terutama sanitasi yang sudah dicanangkan gerakan ayo gawe WC dan jangan buang air besar sembarangan, “paparnya saat berikan sambutan.

Irsyad juga mengingatkan agar semua pihak juga ikut berperan aktif, terutama bagi kader kesehatan dan perangkat desa agar terus untuk mensosialisasikan pada warganya untuk selalu menerapkan hidup sehat. (dul)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry