MORNING ACT : Kegiatan unggulan untuk melatih kemampuan siswa di SMP Plus Rahmat (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) digencarkan pemerintah pusat tidak hanya diterapkan di sekolah negeri. Sejumlah sekolah swasta, juga mendapat dukungan dari pihak Pemerintah Kota Kediri dalam pelaksanaan program diharapkan siswa memiliki kemahiran dan ketrampilan demi meraih prestasi.

Sebutannya saja yang berbeda, di lingkup pendidikan swasta Islam contohnya lebih dikenal dengan istilah penguatan akhlak. Seperti yang diterapkan di lingkungan SMP Plus Rahmat Kota Kediri, sejak berdiri berusaha komitmen pada pembangunan akhlak siswanya.

Ditemui di ruang kerja, Wakil Kepala SMP Rahmat, Sigit Ari Marsudi menjelaskan bahwa pihaknya telah menerapkan PPK sejak berdirinya sekolah tersebut. Dari mulai berdiri Tahun 2015 lalu, SMP ini berusaha membangun siswan yang berkarakter.

“Secara umum memang PPK baru diterapkan di tahun ini secara resmi. Alhamdulillah, meski kita sejak awal berdirinya sekolah ini telah menerapkan. Apalagi kita sekokah Islam ya, jadi yang kita tekankan, menjadikan siswa memiliki akhlak yang mulia,” katanya.

Meski demikian, SMP Rahmat tetap menerapkan 6 hari sekolah, dimana Hari Senin sampai Kamis, siswa pulang pukul 15.30 wib. Kemudian, pada Jum’at pulang pukul 14.00 wib dan Hari Sabtu selesai kegiatan belajar mengajar pukul 11.00 wib.

Menjelang jam pelajaran, selalu diawali dengan  kegiatan Morning Act, merupakan program mengulang pelajaran didapat pada hari sebelumnya dan latihan khitobah.

Kemudian pada siang hari, para siswa diwajibkan berjama’ah Salat Dhuhur yang imamnya diambilkan dari siswa. Hal itu diharapkan sebagai pembelajaran untuk para siswa agar mampu terlatih menjadi imam sholat. Dengan menggandeng Umy Foundation sebagai pengajar ekstra, para siswa mengikuti program Tahfidz Al Quran.

“Setiap hari mereka dibekali dengan belajar cara membaca al-Qur’an sekaligus setoran hafalan. Karena kita merupakan SMP Islam, maka karakter yang kita kuatkan adalah dalam sisi keagamaannya. Namun tidak hanya itu, siswa juga bebas mengembangkan skill mereka di berbagai bidang olahraga, teknik dan lainnya itu di Hari Sabtu,” jelas Wakasek SMP Plus Rahmat.

Ada yang menarik dari sekolah ini, dimana pada tahun ini, diterapkan aturan bahwa siswa tidak diperbolehkan membawa handphone atau sejenisnya. Pihak sekolah, juga menghimbau kepada orangtua untuk membatasi anaknya dalam bermain handphone.

“Karena itu, menurut kami yang menjadi tantangan saat ini dan bisa merusak mereka,” jelas Sigit Ari Marsudi. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry