Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto (kiri) melihat proses penukaran uang drive thru di halaman kantor BI Surabaya, Sabtu (9/4/2022). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Kantor Wilayah Bank Indonesia Jawa Timur menyediakan dana Rp 23 triliun di Jawa Timur di mana Rp 12 triliunnya khusus untuk Surabaya. Dana itu untuk kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2022.

Penyediaan dana itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah BI Jatim, Budi Hanoto, mengalami peningkatan sebesar 17 persen dibandingkan tahun lalu.

“Menyediakan dana ini merupakan kewajiban Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang kartal yang cukup, pecahan uang yang cukup dan uang yang layak edar bagi masyarakat,” kata Budi dalam kick off layanan penukaran uang di halaman kantor BI Jatim, Sabtu (9/4/2022).

Untuk memberikan layanan penukaran uang baru kepada masyarakat, BI Jatim menyiapkan banyak skema-skema layanan.

Kepala Kantor Wilayah BI Jatim, Budi Hanoto (dua dari kiri) menghitung uang di mesin sebagai tanda mulai dibukanya penukaran uang baru di BI, Sabtu (9/4/2022). DUTA/endang

Dikatakan Budi, ada 290 titik penukaran uang baru di Surabaya. Selain di kantor perbankan, BI Jatim juga menyediakan kas keliling yang ada di Perpustakaan BI di Jalan Mayangkara dan di The Java Bank setiap Senin dan Rabu.

“Kalau di kas keliling ini harus melalui aplikasi www.pintar.bi.go.id. Nanti pas datang ke lokasi tinggal menunjukkan pengisian aplikasi dan membawa uang yang akan ditukarkan,” katanya.

Sementara di akhir pekan mulai Sabtu (9/4/2022) hingga Minggu (24/4/2022) BI membuka layanan penukaran uang drive thru. Ada empat titik mobil perbankan untuk penukaran di kantor BI Jatim Jalan Pahlawan itu. Di mana satu titik menyediakan dana Rp 500 juta.

“Kalau penukaran drive thru ini pakai nomer antrean dan dilayani banyak titik sehingga tidak akan terjadi penumpukan. Dan kami imbau juga masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.

Penukaran di semua titik yang digelar ini maksimal Rp 3.800.000 untuk satu orang untuk pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000.

Budi berharap masyarakat memanfaatkan titik-titik penukaran ini. Itu untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan misalnya uang palsu dan adanya biaya tambahan. “Kalau nular di lokasi resmi BI tidak dikenakan biaya apapun,” tukas Budi.

Apa yang dilakukan BI ini mendapatkan respon dari masyarakat. Salah satunya Alikhan. Lelaki 60 tahun ini datang ke kantot BI dengan sepeda motor. Alikham menukar uang pecahan Rp 5.000 sebanyak 1 bendel dan Rp 2.000 juga satu bendel. “Tidak antre, cepat. Kalau dulu saya tukar di pinggir jalan dan ada tambahannya,” jelasnya.

Titi juga merasa senang dengan layanan BI ini. Titi yang datang bersama suami ini menukar Rp 3.800.000. “Alhamdulillah langsung dapat, tidak antre dan dijamin uangnya asli,” tandasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry