MALANG | duta.co – Warga RT 04 RW 01
Kelurahan Tunggulwulung Kota Malang menyemarakan HUT RI lebih awal. Masyarakat yang tergabung dalam Sedhulur Ginanjar memang berupaya memeriahkan Agustusan.
Seperti yang disampaikan Hamam Thohari selaku Wakil Ketua panitia Agustusan RT 04 RW 01 Kelurahan Tunggulwulung. Bahwa acara HUT kemerdekaan ini meliputi Bazar kuliner tradisional, lomba permainan anak-anak, dan pentas musik.
“Agenda kegiatan Tujuh Belasan ini sengaja digelar lebih awal, agar semangat dan semaraknya HUT lebih terasa,” ungkap Hamam, Selasa (01/08/’23).
Berbagai kegiatan warga ini disokong sepenuhnya oleh Ginanjar Yoni Wardoyo ST MT CEIA. Calon anggota legislatif Kota Malang yang memang berdomisili tak jauh dari Kelurahan Tunggulwulung. Ia membentuk komunitas relawan Sedhulur Ginanjar yang sudah terbentuk tahun lalu.
Hamam juga membeberkan, jika seluruh kegiatan warga RT 01 RW 04 ini didukung penuh oleh Ginanjar. Tak hanya sumbangsih pemikiran acara agar semarak, namun juga suport seluruh hadiah ditanggungnya. tak berhenti di situ, seluruh panitia acara ini diberi kaos bergambar Ginanjar.
“Ginanjar ini memiliki visi dan visi untuk selalu dekat dengan warga. Tiap kali ada masyarakay yang kesulitan, ia tak segan langsung membantu,” ucap Hamam.
Dikonfirmasi terpisah, Ginanjar Wardoyo mengaku membentuk komunitas Sedhulur Ginanjar untuk menjaga ikatan silaturahmi antar warga. Terutama masyarakat di dua kelurahan, Tunggulwulung dan Tasik Madu Kota Malang. Pasalnya ternyata ia ingin berniatan mulia untuk membangun kembali peradaban budaya yang ada di masyarakat.
“Misi khusus saya, jika terpilih akan menjadikan Tunggulwulung sebagai sentra budaya di Kota Malang,” ungkap Ginanjar.
Lantas ia menjelaskan, saat ini Kota Malang seakan tergerus dengan arus modernisasi. Tapi Ginanjar bertekad, di bagian Kota Malang harus ada wilayah yang bertahan dengan budayanya. Maka ia pun menjaga Tunggulwulung agar tetap eksis dengan budaya yang ada.
Sedangkan Kelurahan Tasik Madu akan diproyeksikannya menjadi wilayah Kota Malang yang mempertahankan nilai religinya.
Menurutnya, wilayah Kelurahan Tunggulwulung dan Tasik Madu, keduanya memiliki kesamaan dalam sisi karakter masyarakat maupun budayanya. Kegotong royongan masyarakatnya masih kuat, seakan seperti di desa.
“Saya memang berkomitmen untuk memperjuangkan dan menjaga dua Kelurahan tersebut agar tetap terpelihara karakternya,” pungkasnya.