SURABAYA | duta.co –  KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) Jumat (24/11/2017) diwawancarai wartawan MetroTV, sebuah stasiun televisi swasta milik Politisi NasDem Surya Paloh. Ada yang menarik dalam proses wawancara ini. Ternyata Gus Sholah sangat mencermati kalimat pengantar yang disampaikan wartawan Metro.

“Sebentar! Tadi ada kalimat kutu loncat. Dalam politik sekarang ini, berpindah partai itu sudah biasa. Gus Ipul juga berpindah-pindah partai, Azwar Anas juga demikian. Ahok dulu Partai Gerindra kemudian pindah PDIP. Jadi stigma kutu loncat sudah tidak relevan,” jelas Gus Sholah serius.

Begitu juga diketika ditanya soal prestasi Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek, Gus Sholah minta semua berpikir fair. Emil, kata Gus Sholah, baru (2 tahun) saja menjadi bupati, sehingga tidak fair kalau harus diukur prestasinya. Begitu juga ketika ditanya soal, mengapa masih dua tahun sudah pindah posisi, Gus Sholah langsung mengingatkan ketika Presiden Jokowi menjadi Gubernur DKI, toh akhirnya menjadi Presiden RI.

Wartawan Metro juga bertanya soal hasil survey di mana posisi Emil Dardak masih jauh di bawah Azwar Anas. Menanggapi masalah ini, Gus Sholah tidak mengelak. Tetapi, ia mengingatkan fakta lapangan, bahwa, hasil survey itu dinamis, tidak mati. “Buktinya, Ahok yang dulu surveynya sangat tinggi, toh akhirnya jatuh juga,” jelas Gus Sholah.

Masih menurut pengasuh PP Tebuireng ini, bahwa, dalam diri Emil tersimpan kekuatan besar seperti kemampuan, keilmuan, integritas dan karakter yang bagus. “Saya memang belum begitu kenal dengan Emil, tetapi, kalau Bapaknya (Hermanto Dardak red.) saya kenal. Setidaknya dari pribadi Emil sekarang ini sudah kelihatan, bahwa dia pintar, doktor termuda di Jepang dan memiliki karakter yang baik,” tegasnya.

Gus Sholah menegaskan posisi Emil adalah calon wakil gubernur, sama seperti Azwar Anas. Jauh lebih penting dicermati adalah posisi gubernunya. Ia kemudian membandingkan Khofifah dengan Gus Ipul. “Khofifah ini kader NU yang hebat. Bayangkan, dulu, kementerian sosial ini tidak diperhatikan orang, sekarang menjadi andalan untuk menyelesaikan masalah bangsa, dengan begitu anggaran Kemensos RI menjadi besar,” jelasnya.

Terlepas dari semua itu, Gus Sholah juga berpesan agar  Pilgub Jatim 2018 berjalan aman. Sebab, yang bertarung dalam pilkada nanti, sama-sama kader NU-nya. Ia berharap tokoh-tokoh NU Jatim mengedepankan fatsoen, mengedepankan akhlakul karimah, ukhuwah nahdliyah sebagaimana yang selama ini diajarkan dalam NU. (mk)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry