KEDIRI | duta.co – Dalam gelar rilis media, jajaran Polres Kediri Kota menyatakan telah berhasil mengamankan 20 tersangka pengguna maupun pengedar obat keras dan narkoba pada Bulan Oktober. Hal ini disampaikan Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana memberikan apresiasi atas kinerja anggotanya telah bekerja keras.
Tidak hanya itu, dari para tersangka yang rata-rata bekerja sebagai karyawan swasta ini, pihaknya terus melakukan pendalaman. “Dari keseluruhan yang kami amankan pekerja swasta, namun demikian juga akan kita dalami lagi. Sebagai contoh ada pengguna obat keras berprofesi sebagai tukang. Ini kita akan coba dalami kenapa bisa muncul seperti ini. Tentunya ini menjadi suatu tren bagi kita saat ini,” terang Kapolres Kediri Kota.
Penyebab menggunakan, atas bujuk rayu atau suruhan orang lain, juga menjadi bahan untuk dilakukan pendalaman. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri dan Forkopimda. Dengan tujuan mengantisipasi pelajar untuk tidak menggunakan narkoba. “Kami telah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan juga melakukan penyuluhan kepada pelajar secara langsung,” ungkap AKBP Miko.
Bila kemudian kedapatan pelajar menggunakan narkoba, maka Polres Kediri Kota akan menggandeng sejumlah pihak terkait, untuk menggelar program sambang. “Adik-adik kita dalam masa umur produktif, diharapkan mereka tidak terpengaruh mengkonsumsi narkoba. Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi bisa merubah kultur budaya kita, kebiasaan hidup kita dan ini yang perlu sama-sama kita antisipasi,” jelasnya.
Pihak Polres Kediri juga tidak akan membeda bedakan antara laki-laki maupun perempuan jika ternyata mereka dinyatakan bersalah akan diproses melalui hukum yang berlaku. “Dua perempuan ini sama dengan yang lain ini masalah kasus narkotika, nanti untuk semuanya kami lakukan sama baik laki atau perempuan, kita akan proses sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Kapolres. (rci/nng)
