Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat memaparkan konsep full day school dalam acara Gebyar Prestasi Al Quran di Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPS NU) Khadijah Surabaya, Sabtu (1/4). (Duta.co/Wiwiek Wulandari)

SURABAYA | duta.co – Konsep full day school (FDS) yang diwacanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mendapat dukungan dari Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa. Muhadjir pun merasa senangĀ  dan mengharapkan Mensos juga bisa turut ambil bagian dari program ini.

Saling mendukung itu terungkap saat keduanya hadir dalam acara Gebyar Prestasi Al Quran di Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPS NU) Khadijah Surabaya, Sabtu (1/4/2017). “Di Khadijah itu bukan hanya full day school tapi full moon school. Jadi semua siswa di sini mendapatkanĀ layanan pendidikan penuh,” ujar Khofifah.

Muhadjir tentu saja mengapresiasi hal itu. “Terima kasih Bu Mensos sudah mendukung full day school,” tandas Mendikbud.

“Saya ini lulusanĀ Jam’iyyatul QurraĀ WalĀ Huffazh. Saya tidak mau ngomong itu, karena nanti dipikir saya pamer. Jadi tidak mungkin saya ini mematikan diniyah,” tukasnya disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Menurut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini, apa yang dilakukan madrasah diniyah sangat membantu membentuk karakter para santri yang Islami. Sehingga keberadaan Diniyah jangan sampai punah.

Konsep FDS sebenarnya, kata Muhadjir adalah anak berada di sekolah bukan hanya untuk pendidikan umum tapi agama. Untuk belajar agama itu tidak harus di sekolah yang sama, bisa juga di sekolah berbeda.

“Selepas sekolah negeri dia ke diniyah sore hari. Itu tidak apa-apa. Itu juga full day school,” tukasnya.

Karena sekolah yang menerapkan konsep FDS terutama sekolah Islam memang harus diadopsi sekolah-sekolah negeri terutama untuk pembentukan karakter anak didik.

“Seperti sekolah di Khadijah ini, sekolah di pendidikan NU, Muhammadiyah kita harus contoh. Sekolah semacam itu tidak perlu lagi kita mengurusnya, bahkan kita harus mengadopsinya,” jelas Muhadjir.

Karenanya, Muhadjir juga mengapresiasi beberapa daerah yang mengaturĀ  program FDSĀ  ini dalam sebuah peraturan daerah (Perda). Di mana siswa setelah sekolah negeri harus sekolah diniyah.

“Sekali lagi tidak ada niatan mematikan Diniyah. Bahkan saya ingin semua tempat ibadah bisa dijadikan pusat karakteristik dan peradaban,” tukasnya disambut tepuk tangan yang hadir.

Mendikbud hadir di Khadijah atas undangan Mensos Khofifah yang juga menjabat sebagai Ketua YTPS NU Khadijah. Dalam acara Gebyar Prestasi Quran ini diwisudaĀ  371 siswa kelas satu hingga enam dari beberapa sekolah yang berada di bawahĀ  YTPSNU Khadijah. Mereka lulus tiga ujian tingkat unit pendidikan, tingkat yayasan dan tingkat Pesantren Ilmu Al Quran Malang di bawah asuhan KH Bashori Alwi. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry