JUMPA PERS SINGKAT: SBY didampingi Emil Dardak tengah memberikan keterangan singkat dalam jumpa pers, usai Apel Siaga Partai Demokrat se Jatim. (Foto: Agoes Basoeki)

MADIUN | duta.co – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menangkap tanda-tanda adanya pelibatan aparat negara dalam Pemilukada, baik tingkat provinsi maupun daerah. Aparat negara itu bisa TNI, Polri, Intelejen dan lainnya, agar berpihak pada calon pasangan hingga parpol tertentu.

Demikian disampaikan SBY, kepada wartawan  usai gelar ‘Apel Siaga Partai Demokrat se Jatim” di Asrama Haji Kota Madiun, Senin (18/6) petang. “Saya merasa sedih, jika aparat negara ikut dilibatkan. Sebab saya ikut merintis agar TNI, Polri dan aparat negara netral. Jujur saya merasa sedih melihat hal itu,” ujar dengan nada serius.

Namun dalam jumpa pers singkat itu, SBY langsung meninggalkan lokasi, tanpa merinci lebih jelas soal itu. Sebelumnya juga disampaikan SBY di hadapan ribuan pengurus Partai Demokrat se Jatim. “Saya menerima laporan sebanyak 150 personil aparat disebar di Jatim, Jateng, Jabar dan lain-lain,” ujarnya.

Ia mengharapkan 150 personil aparat negara yang diturunkan pada masing-masing propinsi, benar-benar bertugas demi negara dan sesuai konstitusi. Rasa prihatin di Jatim, ada aktivis buruh memberikan dukungan untuk pasangan Khofifah-Emil dipanggil aparat dengan berbagai pertanyaan. Lalu, satu kegiatan dilakukan bagi pasangan Khofifah-Emil, harus dibatalkan karena tidak mendapat ijin.

“Saya ikuti seksama, pasangan Khofifah-Emil Dardak terus dikerjai pihak-pihak tertentu. Hal itu bertujuan mengembosi pasangan diusung Partai Demokrat, saya minta jika melihat hal itu jangan takut. Langsung laporkan pada saya maupun pimpinan lain, gejala seperti itu harus dilawan,” ujar SBY sembari disambut yel yel LAWAN.

Belum habis pasangan Khofifah-Emil dikerjai, tambahnya, dihembuskan dapat restu dari Habib Rizieq dan Amin Rais saat umroh belum lama ini. “Saya yakinkan dan pastikan soal itu hoax atau tidak benar,” ujarnya lagi.

Menurutnya selama menjadi Presiden RI 2 periode tidak pernah melakukan tindakan di luar konstitusional, apalagi pelibatan aparat negara. “Saya jauh dari itu atau tidak pernah lakukan tindakan tidak terpuji,” ujarnya serius. (ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry