JEMAAH HAJI : Wawali Ning Lik diantara ratusan Jemaah Haji Kota Kediri di Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo (duta.co/Hendra Hasyim)

KEDIRI | duta.co -Suasana haru menyelimuti kedatangan ratusan Jemaah Haji Kota Kediri memasuki Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo, pada Jumat (8/9) sore.

“Sebanyak 361 haji tiba, setelah 40 hari di tanah suci menjalankan Rukun Islam Kelima dan selamat kembali ke tanah air. Selamat berkumpul kembali dengan keluarga. Semoga menjadi haji mabrur, Amin,” ungkap Hj. Lilik Muhibbah, Wakil Wali Kota Kediri dalam kata sambutannya.

Berdasarkan catatan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri, sebanyak 362 orang tercatat sebagai calon jamaah haji, namun satu diantaranya meninggal dunia akibat menderita penyakit stroke. Jamaah tersebut, H. Anwar Abdul Cholik (77) warga Jl. Kapten Tendean No 10 RT. 07 RW. 03 Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Dikabarkan meninggal dunia dan dimakamkan di Mekkah, setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Ratusan keluarga mmenuhi Aula Al Muktamar menunggu kedatangan. Sontak isak tangis terharu begitu ratusan jamaah haji turun dari bus ini. Para jemaah ini juga tak kuasa menahan gembira bisa bertemu kembali dengan keluarganya.

Kepala Kemenag Kota Kediri, H. Ahmad Zuhri, membenarkan terdapat satu jamaah yang meninggal dunia karena sakit stroke. Namun, almarhum ini meninggal dunia setelah menyempurnakan ibadah hajinya.

“Setelah menunaikan ibadah, beliau drop pada Senin lalu (4/9) sekitar pukul 10.00 waktu Arab Saudi. Sempat mendapat perawatan medis, namun akhirnya meninggal dunia di tanah suci,” jelas Ahmad Zuhri ditemui usai acara penyambutan.

Selain satu jamaah meninggal dunia, dua jamaah mengalami drop dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Sigit Waluyo (62) warga RT. 01 RW. 09 Kelurahan Ngadisimo Kota Kediri mengalami sakit stroke dan Koesno (75) warga RT. 04 RW. 02 Kelurahan Singonegaran Kota Kediri menderita penyakit diabetes.

“Jumlah total 363 jamaah, satu tidak jadi berangkat karena sakit ginjal. Kalau keseluruhan termasuk pendamping, tim medis dan lain – lain sebanyak 365 orang. Kemudian terdapat tiga jamaah yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Yang lain alhamdulillah dari satu kloter ini lancar, meskipun suhu di sana sangat panas sekali,” imbuhnya.

Sementara, H. Agus DS, salah satu jamaah haji asal Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren, mengaku sangat bersyukur tiba di tanah air. Menurutnya banyak pengalaman dan pelajaran yang tak dapat dilupakan selama dia mengikuti ibadah haji.

“Banyak sekali hikmah yang dapat di petik selama menjalankan ibadah haji,” ujarnya usai turun dari bus sembari memeluk kedua anaknya yang sudah menunggunya.

Pria berumur 56 tahun ini bersama istrinya Umi Kulsum meninggalkan empat anaknya untuk menunaikan ibadah haji. Tiada kata selain ucapan syukur yang terus dia panjatkan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Kediri setelah sebelumnya meninggalkan keluarga untuk menunaikan ibadah haji. “Alhamdulillah,” hanya kata itu yang terucap dari Agus.  (nng)

 

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry