SURABAYA | duta.co – Tepat satu dekade setelah penutupan lokalisasi Dolly, warga setempat bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menggelar aksi penanaman 1000 bibit tanaman di kawasan eks lokalisasi tersebut. Kegiatan bertajuk “Rek Ayo Rek Rame-Rame Nandur” ini diselenggarakan di Pasar Burung Gang Dolly, Selasa (18/6/2024).
Jarwo Susanto, anggota Pokdarwis sekaligus pemilik UMKM Tempe Bang Jarwo, menjelaskan latar belakang kegiatan ini. “Kegiatan satu dekade Dolly ini untuk membangkitkan wisata Dolly. Selama ini, bapak tahu setelah pandemi itu semakin menurun pengunjungnya. Nah, sekarang di sini ada Pokdarwis, Kelompok Sadar Wisata. Kami ingin membangkitkan lagi Dolly dari satu dekade penutupannya,” ujarnya.
Jarwo menekankan pentingnya peran aktif warga dalam pengembangan wisata Dolly. “Yang harus kita lakukan adalah warga masyarakat jangan jadi penonton. Biar nanti pemain semua antar Dolly. Kita harus fokus, warga sendiri yang tetap mengembangkan Dolly yang akan menjadi wisata,” tambahnya.
Aksi penanaman ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), komunitas, dan beberapa kampus. Jarwo menjelaskan, “Kami kerja sama kolaborasi bersama Dinas DKPP, Dinas Pertanian, sama Kojadul Toba (komunitas), dan Pokdarwis. Dibantu juga sama kampus-kampus yang lain,” tuturnya.
Tanaman yang dibagikan dalam bentuk polybag mencakup lombok (cabai), tomat, terong, dan tanaman obat keluarga (toga). Jarwo menambahkan, “Di Surabaya, di sawah-sawahnya nggak ada. Di lahan sempit di perkampungan Dolly, warga Dolly di sini lahannya tuh nggak ada. Memanfaatkanlah lahan yang sempit di depan-depan rumah itu yang menjadi hijau, utamanya untuk juga mengurangi polusi udara untuk Kota Surabaya,” ungkapnya.
Sebagai koordinator aksi, Jarwo juga menyoroti pentingnya momentum ini. “Insya Allah, yang dulu mulai satu sampai lima tahun itu kita aktif berkegiatan terus. Nah, setelah pandemi kita enggak berani. Akhirnya ini pas momennya bagus, full setahun penutupan Dolly. Kita dobrak untuk ini lo, Dolly bisa bangkit,” tuturnya.
Jarwo berharap kegiatan ini dapat memunculkan tokoh-tokoh baru di kawasan Dolly. “Dulu ketua Pokdarwis setelah itu ya tidak aktif. Yang Pokdarwis yang baru itu kok mati, aku gerakan lagi. Aku support, aku dukung sepenuhnya. Nah, kita ada acara dekade ini biar ada yang muncul tokoh-tokoh yang baru,” jelasnya.
Selain sebagai anggota Pokdarwis, Jarwo juga berperan sebagai pemandu wisata dan pemilik UKM. “Di sini saya sebagai tour guide-nya, masih ikut ke Pokdarwis. Tour guide-nya sama saya, punya UKM PP Bang Jarwo,” tutupnya.
Dengan semangat gotong royong dan kreativitas warga, diharapkan kawasan eks lokalisasi Dolly dapat terus bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya. (gal)