STATUS AWAS: Aktivitas petani Bali dengan latar belakang Gunung Agung, Kamis (28/9). (ntr/afp)

KARANGASEM | duta.co – Citra satelit terbaru menunjukkan adanya rekahan di kawah Gunung Agung, Bali, Kamis (28/9). “Di tengah ada sobekan kecil dan ada asap keluar dari sana,” ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devi Kemal kepada wartawan, di Karangasem, Bali.

Dijelaskan Devi, di sisi timur ada citra panas. Sedangkan rekahan di tengah kawah berukuran sekira 60-80 meter. Kalau hotspotnya sekira 120 meter persegi. Hotspot merupakan ventilasi asap kawah keluar yang teramati pagi kemarin.

Sementara di rekahan kawah belum tampak panas yang terekam kamera thermal satelit. “Kita gunakan citra satelit khusus yang dapat mengambil citra baik foto udara maupun thermal. Tapi ini kan indikasi magma di bawah gunung semakin kuat,” ujar Devy.

Citra satelit ini menjadi sangat penting untuk mengamati perkembangan di kawah gunung berapi setinggi 3.142 Mdpl tersebut. Sehingga foto-foto kawah dari satelit bisa disandingkan dengan data-data seismik dan deformasi dari Gunung Agung.

“Dari satelit kan kita sudah melihat perubahan energi thermal, luas area panas, jadi dari situ sudah kita lihat ada perubahan signifikan sejak pertengahan September 2017 dan sejalan dengan seismik yang kita alami,” ucap Devy.

Tembus 122.490 Pengungsi

Sementara itu, diperkirakan titik puncak jumlah penduduk yang bakal mengungsi hingga melebihi 120 ribu. Itu terbukti dilihat dari data terakhir Kamis (28/9) pukul 12.00 WITA ada 122.490 jiwa yang mengungsi dari daerah Karangasem, Bali.

Data pengungsi yang sudah melewati 100 ribu jiwa itu tersebar di 511 titik pengungsian di sembilan kabupaten atau kota se-Bali. Aktivitas vulkanik Gunung Agung yang masih tinggi, membuat gelombang pengungsi terus mengalir.

“Meningkatnya gempa yang dirasakan membuat gelombang para pengungsi makin meningkat. Pergerakan magma juga mendekati permukaan terus berlangsung. Peluang terjadinya letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan meletus secara pasti,” kata Sutopo Purwo Nugroho, kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangan tertulisnya.

Terkait jumlah pengungsi, menurut dia, terus bertambah setiap harinya. Bertambahnya pengungsi karena masyarakat yang berada di luar zona berbahaya pun juga ikut mengungsi. “Banyak yang mengungsi karena masyarakat tidak tahu posisi sebenarnya dari batas radius yang dilarang. Selain itu juga karena faktor psikologis akibat bahaya dari meletusnya Gunung Agung,” urainya.

Menurut dia, jumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah karena belum semua pendataan selesai dilakukan.

 

Wisata Masih Tinggi

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan angka kunjungan wisata di Bali setelah meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Karangasem masih tinggi. Meski demikian, dia mengingatkan wisatawan tak mendekat ke lokasi gunung.

“Pariwisata masih penuh, hanya yang saya anjurkan jangan mendekati tempat bahaya, itu saja. Masih ada itu, saya lihat. Tapi saya imbau kepada mereka semua, terutama yang senang wisata petualangan. Justru dia ingin lihat. Kalau bisa mereka stay away dari daerah itu,” kata Mangku Pastika seusai rapat bersama Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/9).

Mangku Pastika mengatakan, belum terjadi penurunan angka kunjungan wisata di Bali, meski beberapa negara sudah mengeluarkan travel warning ke Bali. Penerbangan dan hotel di Bali masih tetap penuh.

“Belum ada (penurunan). Walaupun ada travel warning, apa pun tetap saja penuh pesawat. Hotel juga tetap penuh. Saya kira mereka lihat sendiri apa yang terjadi di Bali. Memang kadang berita itu kan gede-gede banget, serem-serem amat. Menurut saya nggak serem amat sih,” katanya.

Dikatakan Mangku, dampak letusan itu diperkirakan terjadi hanya di sekitar Kabupaten Karangasem. Dan tidak semua desa di kabupaten tersebut terkena dampak. “Itu kan Kabupaten Karangasem, 64 desa itu aman. Ini bupatinya masih tenang-tenang saja kok. Apalagi Denpasar, Nusa Dua, jauh banget sampai di sini. Aman, orang ke Karangasem saja masih aman, asal nggak di desa yang sekitar gunung,” tambahnya.

Sejauh ini, kata Mangku Pastika, sudah ada 122 ribu orang yang mengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung tersebut. Sebagian besar dari mereka mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.

“Orang Karangasem itu banyak merantau di seluruh kabupaten itu, bahkan ke Lombok. Dulu Raja Karangasem kuasai Lombok, jadi keluarganya ada di situ. Jadi kalau dibilang mengungsi sampai ke Lombok, ya memang ke rumah keluarga,” katanya.

100 Bus Damri Siap di Ngurah Rai

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, 100 bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) akan disiagakan di Bandara Internasional Ngurah Rai, Badung Bali. Bus-bus tersebut disiagakan jika sewaktu-waktu kondisi memburuk dan Gunung Agung meletus.

Jika Ngurah Rai kolaps akibat letusan, maka penumpang akan dievakuasi ke bandaran terdekat yang telah disiapkan. Untuk penumpang asing, skenario pertama adalah evakuasi ke Bandara Praya, Lombok, NTB. Penumpang tersebut akan menyeberang lewat Pelabuhan Benoa.

Skenario kedua untuk penumpang asing adalah pemindahan ke Surabaya melalui Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan untuk penumpang antar-daerah akan dievakuasi ke Banyuwangi melalui Pelabuhan Gilimanuk. Hal ini dikatakan Budi saat megunjungi pos pengungsian warga Gunung Agung di GOR Swecapura, Klungkung, Bali, pada Kamis (28/9).

“Di Ngurah Rai disiapkan 100 bus, 30 persen mengangkut yang kembali ke Denpasar, sedangkan 70 persen untuk mengangkut ke Pelabuhan Benoa atau Gilimanuk,” kata Budi.

Skenario evakuasi adalah semua penumpang yang sudah berada di bandara selama satu jam akan langsung diangkut sesuai tujuan masing-masing. Selain di bandara Ngurah Rai, Kementerian Perhubungan juga menyiagakan 5 unit bus di pengungsian. Lima unit bus tersebut diperbantukan untuk mengangkut pengungsi atau nelayani kebutuhan lain.

“Tadi kan saya bicara sama pengungsi, katanya kebutuhan makan dan lain-lain cukup, tapi mereka jenuh di pengungsian. Dengan adanya bus bisa dipakai ke pasar atau untuk bersosialisasi dengan warga sekitar,” kata Budi. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry